Liputan Khusus
Lipsus - Debat Pilgub NTT Semarak, Tiga Paslon Saling Adu Argumentasi
Ketiga pasangan calon hadir untuk mengikuti debat perdana pilgub NTT pada Rabu (23/10) pukul 19.30 Wita di Milenium Ballroom.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur NTT periode 2024 – 2029. Pada debat perdana tersebut tiga pasangan calon tampil dengan kostum berbeda.
Ketiga pasangan calon hadir untuk mengikuti debat perdana pilgub NTT yang dilaksanakan, Rabu (23/10) yang dimulai pukul 19.30 Wita di Milenium Ballroom Kota Kupang.
Pasangan calon Gubernur NTT, Yohanes Fransiskus Lema atau Ansy Lema dan calon Wakil Gubernur Jane Natalia Suryanto yang memiliki nomor urut 1 hadir mengenakan pakaian putih dengan celana hitam.
Sementara paslon gubernur nomor urut 2 Melki Laka Lena dan calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma tampil dengan busana adat. Melky mengenakan pakaian adat Timor dengan memakai topi Manggarai. Sementara Johni Asadoma memakai pakaian adat Alor.
Sementara paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu juga mengenakan pakaian berwarna putih.
Saat ketiganya tiba di arena debat, para paslon dijemput dengan tarian. Kemudian, paslon diarahkan ke ruang tunggu dan dipanggil menuju panggung debat. Sedangkan, masing-masing pendukung dari paslon duduk secara berturut-turut dari timur ke barat berdasarkan nomor urut paslon. Termasuk juga undangan dari pimpinan parpol dan kelompok disabilitas.
Untuk debat perdana ini yang mengusung tema "Tranformasi dan Inovasi Pelayanan Publik, Bagi Percepatan Penyelesaian Persoalan Daerah di NTT", KPU NTT menghadirkan tiga orang panelis masing-masing Dr. Rudi Rohi, S.H., M.Si, staf pengajar prodi Politik dan Demokrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Juga Dr. Laurensius P. Sayrani, M.PA, Koordinator Prodi Doktor Administrasi Publik, FISIP Undana Kupang dan Dr. Detji K. E. R. Nuban, S.H., M.Hum, Koordinator Pusat Studi Hak Asasi Manusia, Gender, Anak dan Kependudukan LPPM Undana.
Berorientasi melayani
Pada sesi debat saat pemaparan visi dan misi paslon nomor urut satu Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto mengusung visi “NTT Bangkit Melejit Berdaya Saing dan Berkelanjutan.”
Menurut Ansy, tema debat ini sangat penting karena melahirkan dan melayani publik yang prima. Baginya pemimpin adalah pelayan sehingga pilgub adalah mekanisme dalam memilih pelayan. Sehingga menempatkan program pertama adalah NTT bersih dan melayani dengan menghadirkan reformasi birokrasi yang transparan dan berorientasi melayani.
Dikatakan, birokrasi yang bersih dari KKN dan terhindar dari konflik antara sesama, birokrasi yang transparan, akuntabel dan rutin memberikan laporan ke masyarakat dan birokrasi profesional.
"Saya telah menjalankan semua ini saat menjadi anggota DPR RI. Secara rutin tiap 6 bulan saya memberikan laporkan sebagai bukti. Kata kuncinya adalah keteladanan kepemimpinan," kata dia.
Menurut mantan anggota DPR RI ini mengatakan,dalam mempertahankan atau melanjutkan kehidupan yang layak, setiap manusia membutuhkan tiga hal pokok, yaitu pangan, sandang, dan papan. Di samping itu, manusia juga membutuhkan pendidikan, kesehatan, energi/kelistrikan, keamanan, ketenagakerjaan, infrastruktur, persamaan hak dalam hukum, dan berbagai hal lainnya untuk meningkatkan taraf hidup.
Dalam konteks ini, dirinya mengakui, negara atau pemerintah harus mampu mengatur agar berbagai kebutuhan mendasar masyarakat tersebut dapat terpenuhi. Cara yang dilakukan pemerintah agar bisa mendistribusikan segala sumber daya alam dan manusia untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dinamakan pelayanan publik.
Politisi Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan pelayanan publik adalah kunci kesejahteraan masyarakat. Dengan dasar ini, pelayanan publik di NTT harus mampu memberikan kualitas yang prima.
Sementara Cawagub Jane Suryanto mengatakan, dirinya dengan latar belakang seorang pengusaha sehingga pembeli adalah raja. Dengan konsep seperti itu maka dia bisa menerapkan ke sistem birokrasi di NTT. Artinya, pemimpin harus memamerkan pelayanan.
100 ribu pekerja
Pasangan calon Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Johni Asadoma menyampaikan visi misi bertajuk "Tranformasi dan Inovasi Pelayanan Publik, bagi Percepatan Penyelesaian Persoalan Daerah di NTT".
Pasangan nomor urut 2 Melki - Johni mengusung visi NTT sehat, cerdas, maju dan sejahtera. Melki mengatakan NTT adalah provinsi kepulauan dan membutuhkan perhatian lebih.
Melki juga memastikan pasangannya akan melakukan hilirisasi produk non tambang. "Kami terus mendorong birokrasi ke depan memastikan hilirisasi produk non tambang bisa kita dorong untuk memastikan bahwa ada penambahan uang yang dipegang oleh rakyat Nusa Tenggara Timur," kata Melki.
Visi pasangan calon ini adalah NTT Sehat, Cerdas, Maju, Sejahtera.
Sementara misinya adalah memperluas pelayanan kesehatan dan jaminan sosial yang lebih inklusif, terjangkau dan mudah diakses (Sehat), menghadirkan pendidikan berkualitas yang merata, partisipatif dan tepat sasaran (Cerdas), memastikan infrastruktur berkelanjutan demi mewujudkan ekonomi berbasis potensi daerah yang berdaya saing (Maju) dan mewujudkan kesejahteraan sosial, kesetaraan akses serta kualitas hidup yang berkeadilan dan madani bagi seluruh lapisan masyarakat (Sejahtera).
"Kita hidup di kepulauan Flobamora yang merupakan pintu gerbang paling Selatan di Republik Indonesia. Kita terkadang cuma melihat Timur-Barat tapi Utara-Selatan juga itu adalah salah satu bagian dari geografis Indonesia yang harus juga kita lihat bahwa bagian Selatan Republik ini menjadi penting,” ujar Melki.
Melki melanjutkan, setelah 66 tahun NTT berdiri ternyata masih sangat tertinggal, cukup tertinggal dari daerah lain di mana saat ini NTT masih berada pada peringkat empat sebagai daerah termiskin di tanah air.
"Kemudian pada titik inilah kami melihat bahwa tema malam hari ini yang ingin kita bahas bersama ini, sesuai visi misi kami, ingin membangun bahwa NTT ke depan harus lebih maju, lebih sehat, lebih cerdas, sejahtera dan berkelanjutan," tambahnya.
Menurut Melki, peran birokrasi sangat penting karena harus betul-betul sesuai undang-undang, membangun, melayani dan melakukan pemberdayaan.
Pada tiga titik ini Melki-Johni memastikan bahwa semua ini akan dikerjakan sesuai dengan apa yang menjadi tugas pokok pemerintah Provinsi NTT.
"Paling tidak, pada jabatan kami di masa lalu sebagai Ketua Panja RUU Kesehatan, salah satu yang sudah kami kerjakan adalah memastikan agar teman-teman tenaga kesehatan itu tidak lagi repot ketika mengurus STR (Surat Tanda Registrasi). Undang-undang ini kami putuskan bersama dengan pemerintah, membebaskan STR agar mereka juga bisa melayani masyarakat dengan baik," ujar Melki.
"Sepanjang kami di DPR RI, kami juga melakukan apa yang menjadi spirit dari pelayanan birokrasi ini. Kami juga menjadi bagian dari pemerintah pusat, kami sudah mendorong kira-kira masuk Rp 3 triliun bagi NTT untuk pembangunan RSUP Ben Mboi,” sambungnya.
RSUP Ben Mboi tambah Melki, sudah dinikmati oleh seluruh masyarakat NTT dan tidak perlu lagi keluar NTT.
“Kita cukup di NTT untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, juga 30 balai latihan kerja yang juga sudah tersebar di seluruh NTT dengan baik, sudah membantu banyak tenaga kerja kita untuk melatih diri di NTT maupun bekerja di luar negeri, maupun juga untuk terpenuhnya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan," jelas dia.
Dalam berbagai kesempatan paslon ini juga sering menyampaikan bahwa paslon ini mendorong untuk adanya 100 ribu Pekerja bisa dijangkau oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Calon Wakil Gubernur NTT nomor urut 2, Johni Asadoma mengatakan, reformasi birokrasi akan menjadi langkah penting untuk memastikan pemerintahan yang efisien, efektif, transparan dan bebas korupsi serta pembangunan yang berkualitas.
"Kami pastikan kesejahteraan para ASN sebagai ujung tombak dari birokrasi dimana kami menjamin bahwa TPP yang selama ini tersendat-sendat akan kami salurkan ketika kami memimpin," kata Johni.
Dia mengungkapkan, saat menjabat sebagai Kapolda NTT, tindak pidana perdagangan orang (TPPO) serta kekerasan dan pelecehan seksual sudah menjadi masalah dan langkah-langkah serius telah diambil untuk menangani masalah tersebut.
"Pada tahun 2023 kami berhasil menetapkan 53 orang sebagai tersangka kasus TPPO. Dengan menggunakan pengalaman saya di Polri kami berkomitmen untuk memprioritaskan pendekatan pencegahan dan memperkuat koordinasi antara pemerintah provinsi, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk di dalamnya kepala Desa. Karena itu mari kita bekerjasama membangun NTT maju, Sejahtera Cerdas dan berkelanjutan," ujarnya.
NTT bermartabat
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (Paket SIAGA), memaparkan visi dan program kerja dengan mengusung tema "Transformasi dan Inovasi Pelayanan Publik bagi Percepatan Penyelesaian Persoalan Daerah di NTT".
Dalam pemaparan visi, Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi, menegaskan tujuan utama Paket SIAGA adalah NTT Siaga mewujudkan masyarakat bermartabat yang maju, mandiri, adil, dan berkelanjutan menuju Indonesia emas di tahun 2045.
Visi ini diterjemahkan ke dalam delapan misi utama, yang meliputi Siaga Infrastruktur, Siaga Ekonomi, Siaga Tata Kelola, Siaga Hukum, Siaga Sosial Budaya dan Lingkungan, Siaga Kesehatan dan Pendidikan, Siaga Wilayah, serta Siaga Berkelanjutan.
Untuk mengeksekusi kedelapan misi tersebut, Paket SIAGA telah menyiapkan "Nawa Aksi SIAGA". Salah satu prioritas mereka adalah Siaga Air dan Energi. Selain itu akan menitikberatkan pada program swasembada pangan dan energi, sekaligus mendukung pemanfaatan potensi energi baru terbarukan di NTT, seperti Sumba Iconic Island, Flores Geothermal Island, dan Timor Biomas Island. Pemanfaatan energi ini akan difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT.
Dalam sektor kesehatan, Paket SIAGA akan menitikberatkan pada penanganan stunting. Sementara dalam pendidikan akan dilakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.
Menanggapi tema debat, Simon Petrus juga menegaskan hukum akan menjadi panglima dalam pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta praktik ilegal lainnya di bidang kelautan, perikanan, kehutanan, dan tambang. Supremasi hukum dan demokrasi yang menjamin keadilan serta kepastian hukum menjadi fondasi dari visi mereka.
Dalam bidang tata kelola pemerintahan, Paket SIAGA berkomitmen untuk memimpin reformasi birokrasi dengan melibatkan 12.989 ASN (Aparatur Sipil Negara) sebagai pasukan Siaga untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan yang proaktif, inovatif, profesional, dan disiplin.
Mereka juga berjanji akan menjamin kesejahteraan ASN agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam pelayanan publik. Pentingnya inovasi pelayanan publik, khususnya di bidang energi baru dan terbarukan, serta kesehatan.
Menurutnya, inovasi tersebut akan menjadi langkah penting dalam memperbaiki pelayanan pemerintahan yang mandiri dan berkelanjutan, serta menciptakan ketahanan di bidang pangan, energi, dan fiskal.
Calon Wakil Gubernur NTT, Adrianus Garu, menambahkan, untuk mewujudkan pemerintahan yang jujur dan bersih memerlukan kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat. "Kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bahu membahu membangun NTT agar lebih maju, mandiri, dan sejahtera," ujar Adrianus.
Berdebat dengan terhormat
Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna dalam sambutannya meminta kepada para pasangan calon untuk berdebat dengan terhormat.
"Beretorikalah dengan argumentasi, data dan fakta dengan tetap mengedepankan etika dan tata krama. Manfaatkanlah panggung debat ini untuk berbicara dan menyapa masyarakat Nusa Tenggara Timur dengan bahasa rakyat agar apa yang disampaikan dapat dicerna, dipahami, dan tentunya akan menjadi rujukan dalam menentukan pilihan," kata Jemris.
Debat publik atau debat terbuka ini disiarkan secara langsung dengan harapan dapat disaksikan atau didengarkan secara langsung oleh seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur terutama 3.988.372 pemilih yang ada di 22 kabupaten/kota, 315 kecamatan, 3.442 desa dan kelurahan dan tersebar di 9.877 TPS.
"Debat publik atau debat terbuka merupakan salah satu dari tujuh metode kampanye sebagaimana diatur dalam pasal 18 ayat 1 PKPU nomor 13 tentang 2024 tentang kampanye," ujarnya.
Lanjut dia, debat terbuka yang berlangsung merupakan salah satu metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui dana hibah Pilkada tahun 2024 selain penyebaran bahan kampanye dan pemasangan alat peraga kampanye serta kampanye iklan media.
Materi debat publik adalah visi misi dan program pasangan calon dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kebangsaan.
"Pelaksanaan debat publik atau debat terbuka antara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bertujuan untuk menyebarluaskan profil, visi dan misi serta program kerja para pasangan calon kepada masyarakat, memberikan informasi secara menyeluruh kepada masyarakat sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihannya serta menggali, mengelaborasi tema yang telah ditentukan oleh para panelis," ungkapnya.
Jemris menutup sambutannya dengan dua pantun.
Gedung Sasando megah dipandang
Menuju ke sana banyaklah tantangan
Siapapun yang akan terpilih
Jangan lupa tepati janji.
Pergi pagi pulangnya pagi
Untuk kampanye merayu hati
Jangan lupa pilihlah dia
Pasangan calon yang selalu dirindu. (uzu/ary/fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.