Breaking News

Berita Belu

Buka Festival Sastra Budaya, Plt Bupati Belu Ajak Generasi Muda Pertahankan Eksistensi Budaya

Dr. Aloysius juga menekankan bahwa keberhasilan penyelenggaraan festival ini memerlukan koordinasi, komunikasi, kolaborasi, dan sinergi antar lintas s

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Plt Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens saat membuka Festival Sastra Daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kabupaten Belu, Rabu (24/10/2024) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Plt Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, mengajak generasi muda untuk mempertahankan eksistensi budaya, khususnya bahasa daerah sebagai bagian penting dari warisan budaya. 

Hal ini disampaikan Aloysius saat membuka Festival Sastra Daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kabupaten Belu, Rabu (24/10/2024) malam. 

Festival ini, bertema berbahasa cerdas untuk Generasi Emas, berlangsung dari tanggal 23 hingga 25 Oktober 2024 di dua lokasi, yaitu SMA Negeri 1 Atambua dan SMAK Suria Atambua. 

Acara tersebut diikuti oleh 34 SMA/SMK se-Kabupaten Belu dan bertujuan untuk mengeksplorasi serta melestarikan potensi nilai-nilai budaya dan bahasa yang ada di Belu.

Dr. Aloysius juga menekankan bahwa keberhasilan penyelenggaraan festival ini memerlukan koordinasi, komunikasi, kolaborasi, dan sinergi antar lintas sektor. 

Ia juga mengingatkan tentang pentingnya generasi muda memahami dan melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya lokal.

"Bahasa daerah adalah wujud identitas, prinsip, dan kebiasaan masyarakat dalam berkomunikasi. Ini juga merupakan tradisi lisan yang kaya akan cerita, lagu, dan puisi tradisional yang patut dilestarikan oleh generasi muda agar tidak hilang tergerus zaman," ujar Aloysius.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melestarikan budaya daerah, sehingga kekayaan seni dan budaya dapat diwariskan kepada generasi penerus. 

Baca juga: Lestarikan Bahasa Daerah bagi Generasi Muda, Dinas Dikbud NTT Gelar Festival Sastra di Belu

"Mari kita beri ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing," imbuhnya.

Aloysius berharap Festival Sastra Budaya ini menjadi wadah pelestarian nilai-nilai seni dan budaya. Para siswa yang terlibat diharapkan bisa bertanggung jawab atas kreativitas inovatif mereka, sehingga budaya yang ditampilkan dapat terus berkelanjutan. 

"Nilai-nilai budaya ini harus mampu diwariskan kepada generasi penerus menuju Indonesia emas tahun 2045," pungkasnya. (cr23)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved