Berita Kabupaten Kupang
Lumba-lumba Ditemukan Terdampar di Pantai Pariti Mati, BKKPN Kupang Analisa Penyebabnya
Lumba-lumba itu disebut mati akibat kelelahan meskipun nelayan telah berusaha membawanya ke perairan yang dalam dan bersih.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Informasi terbaru dari seeokor lumba-lumba jenis jenis Lumba-lumba Bercak Spotted dolphin (Stenella annuata) yang temukan terdampar di pantai Pariti pada Jumat 11 Oktober 2024 lalu mati.
Lumba-lumba itu disebut mati akibat kelelahan meskipun nelayan telah berusaha membawanya ke perairan yang dalam dan bersih.
Nelayan sudah berusaha membawa lumba-lumba ke perairan terbuka namun setelah dilakukan percobaan beberapa kali lumba-lumba tetap kembali ke pantai.
Percobaan penyelamatan untuk membawanya ke perairan terbuka yang lebih jernih dan tenang mengalami kesulitan karena kondisi perairan di sekitar lokasi kejadian sedang surut, berarus dan keruh dengan substrat lumpur.
Akhirnya lumba-lumba yang diketahui berjenis kelamin betina dengan panjang 193 cm itu tidak dapat diselamatkan dan mati karena kondisinya yang semakin lemah.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Provinsi NTT, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (DPKRL) kemudian mengambil tindakan penanganan.
Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi, Selasa 15 Oktober 2024 menjelaskan penanganan yang mereka lakukan dengan menguburkan bangkai lumba-lumba bersama dengan masyarakat dan pemerintah desa setempat.
beberapa faktor penyebab mamalia laut mengalami terdampar. “Biota laut terdampar dan mati dapat disebabkan beberapa hal antara lain karena umur sudah tua, penyakit, memakan sampah, terjerat alat tangkap, perburuan dan pemangsaan.” Jelas Imam.
Penentuan terkait penyebab dugong dan lumba-lumba di Pantai Pariti mengalami terdampar dan mati perlu dilakukan analisa lebih lanjut.
Lebih lanjut beliau menjelaskan untuk penanganan mamalia laut yang terdampar mati dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain dengan penenggelaman, dibakar dan dikubur.
"Biota laut terdampar dan mati dapat disebabkan beberapa hal antara lain karena umur sudah tua, penyakit, memakan sampah, terjerat alat tangkap, perburuan dan pemangsaan," terang Imam menjelaskan beberapa faktor penyebab mamalia laut mengalami terdampar.
Dia menyebut penentuan terkait penyebab lumba-lumba di Pantai Pariti mengalami terdampar dan mati perlu dilakukan analisa lebih lanjut.
Baca juga: Lima Paslon Adu Program Saat Debat Terbuka Calon Kepala Daerah Kabupaten Kupang
Lebih lanjut Imam menjelaskan untuk penanganan mamalia laut yang terdampar mati dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain dengan penenggelaman, dibakar dan dikubur.
Sebelumnya seekor dugong dan lumba-lumba ditemukan terdampar di di Pantai Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang yang merupakan kawasan Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang pada Jumat 11 Oktober 2024
Kelompok Bersaudara Berbagi Berkah Natal, Santuni Anak Yatim dan Lansia |
![]() |
---|
Jembatan Termanu Miring Usai Diterjang Banjir, Warga Amfoang Kupang NTT Mulai Terancam Terisolir |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Catat 850 Gigitan HPR Sepanjang 2024 |
![]() |
---|
Uskup Agung Kupang Resmikan Gereja Paroki Santa Maria Imaculata Battuna |
![]() |
---|
Perayaan Natal di Kabupaten Kupang Berjalan Aman, Polisi Sebut Berkat Partisipasi Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.