10 Tahun Pemerintahan Jokowi
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Persembahkan Empat Bendungan untuk Atasi Kesulitan Air di NTT
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin akan mengakhiri masa jabatan pada tanggal 20 Oktober 2024.
Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.
Bendungan berada di daerah aliran sungai Mota Rotiklot, panjang sungai 6,41 kilometer dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 11,69 kilometer persegi.
Tipe Bendungan Rotiklot adalah urugan random dengan tinggi 42,50 meter, lebar puncak 10 meter, panjang puncak 415,82 meter dengan umur manfaat mencapai 50 tahun.
Daya tampung total bendungan ini sebesar 3,30 juta meter kubik dengan luas genangan 29,91 hektare dan tampungan efektif 2,33 juta meter kubik.
Bendungan Rotiklot dibangun untuk mengairi 139 hektare lahan.
Selain itu, bendungan ini juga bisa dipakai sebagai pembangkit listrik tenaga air, tempat wisata, dan untuk air baku seluruh penduduk di sekitar bendungan.
Pembangunan Bendungan Rotiklot dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada tanggal 28 Desember 2015.
Kemudian Bendungan Rotiklot mulai dioperasikan tanggal 13 Desember 2018.
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Rotiklot pada tanggal 20 Mei 2019
Peresmian Bendungan Rotiklot ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Rotiklot sebelumnya telah dilakukan pengisian (imponding) sejak Desember 2018 tersebut.
Bendungan Rotiklot memiliki kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan dengan luas genangan 24,91 hektare.
Bendungan ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik, suplai irigasi seluas 139 hektar dan pariwisata.
Selain itu, Bendungan Rotiklot juga berfungsi sebagai pengendali banjir 500 m3/detik yang kerap terjadi di Kabupaten Belu yang memiliki musim hujan singkat yakni sekitar 3 bulan namun dengan intensitas tinggi.

Bendungan Napun Gete
Bendungan Napun Gete terletak di Desa Ilinmedo dan Desa Werang, kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka. Bendungan ini dibangun pada alur Sungai Napun Gete di perbatasan dua desa tersebut.
Bendungan Napun Gete Kabupaten Sikka mempunyai kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, dengan luas genangan 99,78 hektare.
Bendungan ini memiliki manfaat untuk penyediaan air irigasi seluas 300 hektare, penyediaan air baku 0,2 meter kubik per detik, dan potensi penyediaan listrik tenaga air sebesar 0,71 megawatt.
Selain itu, sebagai pengendalian banjir daerah hilir dan potensi untuk kebutuhan pengembangan sektor pariwisata serta sebagai lahan konservasi sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.
Menurut Menteri PUPR Basuki, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3.
Biaya dari pembangunan Bendungan Napun Gete sebesar Rp880 miliar dengan masa pelaksanaan tahun 2016-2020.
Pembangunan Bendungan Napun Gete dimulai pada awal tahun 2016 dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Selasa 23 Februari 2021 sore.
Saat itu Jokowi mengatakan, kunci kemakmuran di NTT adalah dengan adanya ketersediaan air. Hal tersebutlah yang selalu menjadi permintaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam setiap kunjungan Presiden ke NTT.
“Setiap saya datang ke NTT, awal-awal, selalu yang diminta adalah bendungan, yang diminta adalah waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan,” ujar Jokowi saat itu.
“Saya meyakini insyaallah dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baik, dengan Bupati dan Wakil Bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang,” tambah Kepala Negara.
Presiden Jokowi berharap NTT dapat menjadi pendukung ketahanan pangan nasional. “Dengan air, tadi saya minta kepada Menteri Pertanian, panen dua kali plus jagung sekali, artinya tiga kali. Ini lompatan produktivitas yang akan saya ikuti,” tandas Jokowi.

Bendungan Temef
Bendungan terakhir yang diresmikan Presiden Jokowi menjelang berakhir masa jabatan, yakni Bendungan Temef.
Bendungan Temef berada di Desa Konbaki, Kecamatan Polen dan Desa Oenino, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Temef pada Rabu 2 Oktober 2024.
Jokowi mengatakan, pemerintah telah banyak membangun bendungan di NTT. Langkah ini diambil karena air merupakan sumber daya yang sangat vital bagi masyarakat di daerah tersebut.
"Air kunci bagi NTT, air vital sekali bagi NTT. Oleh sebab itu, bendungan memang paling banyak kita bangun di NTT. Bukan di provinsi yang lain," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa selama 10 tahun terakhir, pemerintah telah membangun empat bendungan di NTT.
Bendungan Temef dibangun sejak tahun 2017 dengan biaya mencapai Rp 2,7 triliun.
Dengan demikian pembangunan bendungan ini dilaksanakan selama 7 tahun.
Lama pembangunan Bendungan Temef ini sesuai dengan ukurannya yang sangat besar. Luas genangan air di Bendungan Temef 298 hektare.
Bendungan tersebut bisa menampung 45 juta meter kubik air.
Bendungan Temef diperkirakan bisa mengairi sawah seluas 1500 hektare.
Bendungan ini akan memberikan dampak terhadap petani untuk menanam padi jagung, dan pertanian lainnya.
Keberadaan bendungan ini bisa membantu mereduksi banjir di Kabupaten TTU, TTS dan Malaka.
"Ini di NTT selama 10 tahun ini sudah selesai 4 bendungan, Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan tadi Temef. Empat bendungan gede-gede," ucap Jokowi.
Kepala Negara berharap bahwa kehadiran bendungan berkapasitas besar ini dapat meningkatkan produktivitas petani.
Dengan adanya air yang tersedia, petani diharapkan dapat meningkatkan jumlah panen dari yang sebelumnya hanya 1-2 kali setahun menjadi sekitar 2-3 kali setahun.
"Dengan adanya air yang ada di waduk, yang ada di bendungan, petani bisa meningkatkan produktivitasnya yang mungkin setahun biasanya satu, bisa dua, atau yang satu langsung bisa tiga, karena airnya ada," jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan, air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
"Apalagi di NTT. Air begitu sangat pentingnya," ujarnya.
Demikian karya monumental Presiden Jokowi untuk NTT. Bagaimana menurut Anda? (irfan hoi/oncy rebon/aca/adv*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.