Lewotobi Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 1 Kilometer Disusul Hujan Pasir dan Abu
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengatakan, bangunan rumah, fasilitas pendidikan, pemerintah, hingga kesehatan mengalami
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, kembali erupsi setinggi 1 kilometer atau 1.000 meter di atas puncak, Rabu, 9 Oktober 2024 sore.
Beberapa menit setelah erupsi, sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura yang berada di lereng Gunung Lewotobi arah barat dilanda hujan pasir bercampur abu.
Desa-desa dimaksud adalah, Desa Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Boru Kedang, dan Nawokote. Langit tampak gelap lantaran dibalut kabut cukup tebal.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, melaporkan tinggi kolom abu 1 kilometer teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
"Erupsi pukul 15:33 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut)," demikian isi laporan tertulis PGA Lewotobi.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10.5 mm dan durasi ± 4 menit 52 detik.
Warga sekitar Gunung ewotobi Laki-laki diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, serta 4 kilometer arah sektoral Utara-Timur laut dan 5 kilometer pada sektor Timur laut dari pusat erupsi.
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," imbuhnya dalam laporan itu.
BPBD Flores Timur telah melakukan identifikasi kerusakan rumah sejak beberapa pekan lalu. Hasilnya sebanyak 2.366 rumah warga rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengatakan, bangunan rumah, fasilitas pendidikan, pemerintah, hingga kesehatan mengalami kerusakan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi Disertai Gemuruh Kuat, Warga Teriak "Ada Kami di Sini"
"Seng karat atau pecah bahkan sampai berlubang. Bangunan rumah warga total keseluruhan sebanyak 2.366 bangunan," kata Fredy.
Fredy merincikan kerusakan, diantaranya, Desa Klantanlo (237), Desa Hokeng Jaya (311), Desa Nawokote (334), Desa Boru (687), Desa Pululera (337), Desa Boru Kedang (296) Desa Dulipali (164). (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.