Berita NTT

Pengaruh Gereja Katolik Kuat, BP3MI NTT Teken Kerja Sama dengan JPIC Sosialisasi Migran Aman 

Kesepakatan bersama itu dilakukan dalam rangka memperkuat Perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Pengaruh Gereja Katolik Kuat, BP3MI NTT Teken Kerja Sama dengan JPIC Sosialisasi Migran Aman 
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meneken kerja sama dengan JPIC Devina Providentia milik kongragrasi. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meneken kerja sama dengan  JPIC Devina Providentia milik kongragrasi. 

Penandatanganan Kesepakatan dilakukan oleh Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, S. Sos, dan Ketua JPIC Devina Providentia, Suster Laurentia yang berlangsung di Aula Biara JPIC pada Sabtu, 5 Oktober 2024 di Kupang. 

Kerja sama itu menyangkut kesepakatan sosialisasi migrasi aman. Pengaruh Gereja Katolik yang kuat dinilai bisa membantu segala proses itu. 

Kesepakatan bersama itu dilakukan dalam rangka memperkuat Perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT.

Baca juga: Jadwal Kapal Ferry ASDP Kupang NTT Minggu 6 Oktober 2024 KMP Lakaan Kupang-Larantuka PP

Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida,  menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperluas jangkauan sosialisasi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

"Kolaborasi dengan JPIC sangat strategis mengingat pengaruh besar gereja Katolik mengingat umat Katolik merupakan Umat terbesar di NTT. Kami yakin melalui jaringan JIPC, masyarakat bisa lebih mudah memahami pentingnya migrasi aman dan prosedural," kata Suratmi Hamida.

Kesepakatan ini, kata Suratmi, juga bertujuan untuk menyebarluaskan informasi terkait migrasi aman kepada masyarakat NTT khususnya bagi Umat Katholik. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat menekan angka PMI yang berangkat Non Prosedural  dan mengurangi risiko eksploitasi yang sering menimpa pekerja migran," katanya.

Ketua JPIC Suster Laurentia, mengatakan  gereja memiliki peran penting dalam mendukung pelindungan jemaatnya, terutama mereka yang berpotensi menjadi PMI.

 "JPIC terpanggil untuk melindungi jemaat dari segala bentuk eksploitasi. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai prosedur migrasi yang aman dan bagaimana jemaat dapat melindungi diri ketika bekerja di luar negeri," kata dia. 

Suster Laurentia juga berharap melalui kolaborasi ini,  semakin banyak calon PMI dan keluarganya yang memahami prosedur migrasi yang aman dan dapat terhindar dari risiko jalur non-prosedural yang berbahaya.

"Kami bersama BP3MI NTT  berkomitmen untuk bersama-sama melindungi dan memberdayakan PMI asal NTT demi masa depan yang lebih baik," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved