Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 4 Oktober 2024, Bertobat Terus menerus
Khorazim adalah sebuah kota di atas bukit sekitar tiga kilo meter dari danau Galilea. Kemungkinan Tuhan Yesus selalu pergi
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 4 Oktober 2024, Bertobat Terus menerus
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor.
Perayaan Wajib St. Fransiskus dr Assisi
Lectio: Ayub 38:1.12-21; 39:36-38;
Mazmur 139:1-3.7-8.9-10.13-14ab
Injil: Lukas 10:13-16
Missio:
Tuhan Yesus sudah mengutus 70 muridNya untuk memasuki kota-kota yang akan dikunjungiNya. Mereka pergi berdua-dua, masuk dan keluar kota menghadirkan Kerajaan Allah dalam nama Yesus. Para murid ini tidak melakukan tugasNya sendiri tetapi tugas dan amanat Yesus Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 Oktober 2024, “Bertobat dan Menjadi Seperti Anak Kecil”
Namun Yesus sendiri mengatakan kepada mereka bahwa Ia mengutus para muridNya seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Banyak kesulitan yang mereka hadapi, misalnya penolakan-penolakan dari orangorang yang dikunjungi para murid. Itu sebabnya pada hari ini Tuhan mengecam kota-kota seperti: Khorazim, Betsaida dan Kapernaum.
Khorazim adalah sebuah kota di atas bukit sekitar tiga kilo meter dari danau Galilea. Kemungkinan Tuhan Yesus selalu pergi ke tempat itu untuk berdoa.
Betzaida adalah kampung halaman para nelayan yang segera mengikuti Yesus sebagai murid. Kapernaum adalah kampung halaman Petrus, markas besar Yesus dan para muridNya. Kota ini termasuk istimewa karena di sini Yesus banyak melakukan mukjizat.
Dengan keistimewaan itu, Kapernaum dianggap sebagai kota yang dekat dengan surga. Karena itulah Yesus mengistilahkannya “dinaikkan sampai ke langit.” Tujuan Yesus mengajar dan melakukan berbagai mukjizat
adalah agar mereka senantiasa berorientasi pada kehidupan kekal dan bertobat secara terus-menerus.
Sayangnya, itu tidak ditemukan Yesus di Kapernaum. Ia mengecam ketiga kota itu karena kebebalan hati mereka.
Mereka menolak kabar gembira dan tidak mau bertobat. Kehadiran Yesus tidak membuat mereka bertobat dan menjadi lebih baik.
Mereka juga tidak mengikuti perintah dan pengajaranNya. Kepada para murid Yesus mengatakan: “Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku, barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku. Dan barangsiapa yang menolak Aku, ia menolak Dia yang telah mengutus Aku”.
Tuhan Yesus justru memuji kota-kota orang kafir yang jauh lebih terbuka atas kehadiranNya seperti Tirus dan Sidon. Di daerah orang kafir ini Yesus diterima dengan baik. Orang lebih terbuka dan percaya kepadaNya.
Santu Fransiskus dari Asisi yang hari ini kita peringati pestanya, memulai masa muda dalam kelimpahan kekayaan. Ia mungkin merasa bahwa harta adalah segalanya. Orang tuanya mendorongnya untuk melanjutkan karya ayahnya sebagai pengusaha kain sutra.
Namun situasi hidupnya berubah ketika ia menjadi tawanan perang, mengalami sakit, bergabung dengan para pengemis di Roma dan mendapat penampakkan di Kapel St. Damiano di mana ada suara yang mengatakan: “Fransiskus, pergi dan perbaikilah rumahKu yang akan menjadi puing-puing”.
Fransiskus menjawabi panggilan Tuhan dan mengikuti jejak Tuhan Yesus yang meskipun kaya tetapi rela menjadi miskin supaya kita semua memperoleh keselamatan kekal. Ada pergeseran dari pengalaman kegelapan duniawi
ke pengalaman akan Allah di mana Fransiskus merasakan terang Kristus yang abadi.
Bertobat secara terus-menerus adalah panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Untuk itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuka hati untuk mendengarkan sabda Tuhan. Tuhan berbicara dengan berbagai cara: melalui firman-Nya yang kita baca, dengar, dan renungkan, melalui pembicaraan dengan para sahabat dan kerabat, melalui alam di sekitar kita, melalui orang-orang yang kita jumpai setiap saat, dan bahkan melalui peristiwa-peristiwa hidup yang kita alami.
Jika kita membuka hati untuk sapaan Tuhan, kita akan mampu mendengarkan suara-Nya dan
memahami pesan yang disampaikan. Pemahaman ini akan membuat kita mampu meresapinya, dan kemudian berubah. Kita akan dimampukan untuk bertobat sesuai dengan apa yang dipesankan oleh Tuhan kepada kita.
Missio:Mari kita mengaku dosa dan menyadari semua kesalahan serta kurangnya rasa syukur kita akan segala kebaikan Tuhan yang kita peroleh selama ini.
Doa:Allah Bapa, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus sendiri. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putera-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersukaria dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan bertakhta bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan memerintah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat Pertama. Selamat Pesta St. Fransiskus Asisi. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.