Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 1 Oktober 2024, “Bertobat dan Menjadi Seperti Anak Kecil”
Theresia adalah puteri bungsu dari keluarga saleh Louis Martin dan Azelie Guerin. Ayahnya seorang pembuat arloji di kota Alencon.
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 1 Oktober 2024, “Bertobat dan Menjadi Seperti Anak Kecil”
Hari Selasa Biasa Pekan XXVI
Pesta Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus
Bacaan I: Yes. 66:10-14c
Injil: Matius 18: 1-5
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Bertobat adalah juga sebuah kebajikan Kristiani yang di dalamnya orang akan mengalami perubahan untuk bisa masuk dalam dirinya yang sesungguhnya yakni hidup sesuai dengan citra penciptaNya. Bertobat juga adalah jalan menuju kepada kekudusan atau hidup dalam kebenaran iman akan Allah.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari pertama bulan Oktober ini, gereja merayakan Pesta santa Theresia dari kanak-kanak Yesus. Maria Francoise Therese Martin lahir di Alencon, Prancis pada tanggal 2 Januari 1873. Theresia adalah puteri bungsu dari keluarga saleh Louis Martin dan Azelie Guerin. Ayahnya seorang pembuat arloji di kota Alencon.
Sepeninggal isterinya, ia bersama anak-anaknya pindah ke Lisieux. Kematian ibunya menimbulkan shock besar pada Theresia sebagai puteri bungsu. Terpaksa kakaknya, Pauline, menggantikan kedudukan ibunya untuk merawat dan memperhatikan perkembangannya. Pada bulan Oktober 1882, Theresia jatuh sakit karena keberangkatan Pauline kakaknya yang biasa menjaganya. Theresia disembuhkan secara ajaib.
Sementra kakak-kakaknya berlutut disamping tempat tidurnya untuk berdoa bagi kesembuhannya, patung Bunda Maria yang berada di depannya tiba-tiba tersenyum padanya. Penyakit itu hilang seketika meskipun sifat perasa masih tetap ada.
Semenjak itu ia mulai sadar bahwa dirinya dipenuhi karunia Roh Kudus. Ia sadar pula bahwa dia harus mengabdikan seluruh-hidupnya kepada Tuhan. Kerinduannya untuk bersatu dengan Kanak-kanak Yesus sangatlah besar, dan karena itu di kemudian hari setelah ia digelari 'kudus', ia dinamai 'Theresia dari Kanak-kanak Yesus' dan Theresia dari Lisieux'. Kepada Yesus ia berjanji tidak akan pernah segan melakukan apa saja yang dikehendaki Tuhan dari padanya.
Pada umur 12 tahun boleh menyambut Tubuh Yesus untuk pertama kalinya. Di hadapan sebuah salib, ia berjanji: "Yesus di kayu salib yang haus, saya akan 'memberikan air kepadaMu. Saya bersedia menderita sedapat mungkin, agar banyak orang berdosa bertobat." Pendosa pertama yang bertobat berkat doa Theresia ialah seorang penjahat kakap yang dijatuhi hukuman mati tanpa menyesal, namun akhirnya ia bertobat juga di hadapan sebuah salib sesaat sebelum menjalani hukuman.
Pada umur 15 tahun ia diterima dalam biara Suster-suster Karmelit di Lisieux, Prancis seisin Bapa Paus. Kedua kakaknya sudah lebih dahulu di biara itu. ia memilih 'jalan sederhana' berdasarkan ajaran Kitab Suci: hidup selaku seorang anak kecil, penuh cinta dan iman kepercayaan akan Allah dan penyerahan diri yang total dengan perasaan gembira. Ia sedih sekali melihat banyak orang menyakiti hati Yesus dengan berbuat dosa dan tidak mau bertobat.
Untuk mempertobatkan orangorang berdosa itu, ia mempersembahkan dirinya sebagai korban penyilih dosa-dosa. Ia rajin berdoa dan melakukan tapa bagi semua orang berdosa. Ia juga berdoa bagi para misionaris dan kemajuan Kerajaan Allah di seluruh dunia. Theresia meninggal dunia dalam usia yang sangat muda, 24 tahun.
Ia mewariskan catatan riwayat pribadinya yang ditulis atas permintaan ibu biara: "Kisah suatu Jiwa." Di dalamnya ia menunjukkan bahwa kesucian hidup dapat dicapai oleh siapa saja, betapa pun rendah, hina dan biasa orang itu. Caranya ialah melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cintakasih yang murni kepada Tuhan.
Dan kisah hidup Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus ini membawa kita pada pemahaman yang mendalam betapa pertobatan sejati itu dimulai dari hal-hal kecil. Atas cara ini pulalah, orang bisa masuk dalam kekudusan yaitu jalan pertobatan. Dan itu sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Jika ingin menjadi yang terbesar dalam kerajaan surga: “Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti seorang anak kecil ini, kamu tidak akan masuk dalam kerajaan Surga.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.