Kepasan Publik Terhadap Jokowi
Indonesia-Sentris dan Dekat dengan Rakyat, Jokowi Raih 75,5 Persen Kepuasan Publik
Selama sepuluh tahun kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo dinilai cukup berhasil melakukan pendekatan pembangunan.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM - Selama sepuluh tahun kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai cukup berhasil melakukan pendekatan pembangunan yang dikenal sebagai Indonesia-sentris. Pendekatan baru ini membawa dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat di berbagai wilayah dan menjadi penyebab utama tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi, yang tercatat mencapai 75,6 persen pada survei terakhir Litbang Kompas pada Juni 2024.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Prabu Revolusi, menyampaikan kunci utama di balik tingginya apresiasi publik terhadap Jokowi ini adalah pemerataan pembangunan dan hubungannya yang dekat dengan rakyat.
"Saya melihat bagaimana Jokowi turun langsung ke masyarakat, dan sambutan luar biasa dari warga terlihat, seperti di NTT, di mana ribuan orang mengucapkan terima kasih atas kebijakan yang dirasakan langsung manfaatnya," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Satu Dekade Memimpin Indonesia, Lebih Dari 70 persen Publik Puas', Jumat (4/10).
Ia melanjutkan, keputusan Jokowi untuk fokus pada pembangunan di wilayah-wilayah pinggiran juga menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan pembangunan. Dengan konsep membangun dari pinggiran atau dikenal pendekatan Indonesia-sentris ini mengutamakan pembangunan yang merata hingga ke daerah-daerah terpencil, berbeda dengan pola Jawa-sentris yang dominan di masa lalu. Ini tidak hanya menyelesaikan masalah infrastruktur yang lama terabaikan, tetapi juga meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Tim Bali United Youth Dapat Ilmu Sepak Bola dari Pelatih Asal Spanyol Miquel Naguera
Sebagai contoh, keberadaan jalan tol di wilayah-wilayah seperti Sumatera, Kalimantan hingga Papua membuka akses yang lebih luas bagi perdagangan dan mobilitas penduduk. Meskipun kebijakan ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan potensi risiko terhadap perlambatan ekonomi, tetapi pemerintahan Jokowi dengan strateginya terbukti mampu menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga tetap stabil.
“Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di rata-rata 5 persen, meski dunia politik dan ekonomi global tidak menentu setelah pandemi Covid-19,” imbuh dia.
Selain itu, menurut Prabu, transformasi digital juga menjadi bagian integral dari kebijakan pembangunan Jokowi. Percepatan akses internet, yang awalnya hanya 2,4 Mbps pada 10 tahun lalu, kini terakselerasi dengan baik hingga mencapai 25 Mbps pada hari ini.
Transformasi digital ini memberikan dampak positif langsung terhadap sektor pendidikan, komunikasi, dan ekonomi. Sehingga memungkinkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk menikmati manfaat digitalisasi secara setara.
Baca juga: Rajawali Nusindo Pastikan 438 Ribu Paket Bantuan Pangan Stunting NTT Realisasi 100 Persen Minggu Ini
Tak hanya itu, kebijakan yang tidak populis namun bermanfaat dalam jangka panjang, seperti subsidi BBM dan bantuan sosial, juga berkontribusi besar terhadap tingkat kepuasan terhadap Jokowi.
*Fenomena Kepuasan Publik*
Opini: Rasionalitas Kekuasaan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Minggu 20 Juli 2025, Setia Mengembangkan Potensi |
![]() |
---|
PPPK Tahap I Pemprov Segera Terima SK, Begini Pesan Kepala BKD NTT |
![]() |
---|
Sembilan Koperasi Merah Putih Sudah Ada di Lela Tapi Belum Ada Kantor |
![]() |
---|
Opini: Menolak Diskriminasi dengan Pendidikan Berperspektif Gender |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.