Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres

Said Abdullah: Wajar Tokoh Nasional Dipanggil ke Hambalang, Prabowo kan Presiden Terpilih

Politisi PDIP, Said Abdullah angkat bicara merespon Prabowo Subianto yang memanggil sejumlah tokoh nasional ke kediamannya di Hambalang - Bogor.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
WAJAR – Sangat wajar kalau Prabowo Subianto memanggil para tokoh penting di Tanah Air ke Hambalang. Dia kan Presiden Terpilih. 

Said membantah bahwa pertemuan Prabowo dan Megawati sebagai langkah bagi-bagi kekuasaan. 

Dia memastikan kabar tersebut tidaklah benar.

"Kalau itu memang yang diinginkan oleh kita semua maka tidak ada tempat bahwa pertemuan itu bagian dari bagi-bagi kursi kekuasaan. Tidak ada itu. Bahwa pertemuannya itu dalam waktu dekat, pasti," pungkasnya.

Kabinet Diumumkan 21 Oktober

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, sempat membocorkan bahwa kabinet baru Prabowo-Gibran akan diumumkan pada 21 Oktober mendatang.

Lalu, sidang kabinet Prabowo-Gibran akan digelar pada 23 Oktober 2024.

Adapun pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 nanti rencananya dilaksanakan pada 20 Oktober 2024.

Luhut pun mengatakan Prabowo juga sudah bilang kepadanya akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober itu.

"Kemarin dia bilang mengaku dilantik tanggal 20 (Oktober), 21 aku umumkan kabinet ku aku lantik, terus sidang kabinet 23," kata Luhut pada acara peluncuran buku Sea Power Indonesia di Era Indo Pasifik karya Laksamana TNI (Purn) Marsetio di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta, Selasa 6 Agustus 2024.

Baca juga: Berniat Evaluasi Kinerja Presiden Jokowi, Diskusi Para Tokoh Nasional Malah Dibubarkan

Baca juga: Eko Patrio Diangkat Jadi Sekjen PAN, Zulkifli Hasan: Dia Sukses Pimpin Jakarta

Sebagai informasi, kabarnya, Prabowo akan menambah jatah kursi kementerian hingga lebih dari 40 di kabinet pemerintahannya bersama Gibran mendatang.

Atas dasar itu, banyak pihak yang menduga bahwa Prabowo sedang bagi-bagi kekuasaan, mengingat pemerintahan Prabowo mendatang didukung koalisi yang besar, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Kendati demikian, hingga kini jumlah pasti kementerian Prabowo-Gibran itu masih dalam tahap pembahasan.

Pasalnya, belum ada pernyataan resmi mengenai jumlah kementerian yang akan mengisi Kabinet Prabowo-Gibran tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved