KLB Rabies

Puluhan Vaksinator di Ende Terima Suntikan VAR, Siap Gelar Vaksinasi Rabies Masal

Vaksinasi ini diharapkan dapat mencapai 70 persen dari total populasi HPR di wilayah tersebut, yang diperkirakan mencapai 50 ribu ekor.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Puluhan vaksinator di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menerima suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR), Senin, 30 September 2024 bertempat di halaman Kantor Bupati Ende 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) yang jatuh setiap tanggal 28 September, puluhan vaksinator di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menerima suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR), Senin, 30 September 2024 bertempat di halaman Kantor Bupati Ende

Suntikan ini diberikan sebagai langkah perlindungan sebelum para vaksinator memulai vaksinasi masal terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) yang akan berlangsung selama sepekan ke depan.

Pemberian suntikan VAR ini tidak hanya sebagai langkah preventif bagi para vaksinator, tetapi juga sebagai bagian dari persiapan vaksinasi rabies gratis untuk hewan peliharaan, terutama anjing, yang menjadi fokus utama dalam upaya menekan penyebaran rabies di wilayah tersebut.

Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Ibrahim Gadir Dean, menjelaskan, pemberian VAR kepada para vaksinator bertujuan sebagai bentuk perlindungan. 

"Para vaksinator ini bertugas menyuntik anjing-anjing. Untuk mengantisipasi gigitan atau perlawanan dari hewan, mereka perlu dilindungi dengan vaksin anti rabies agar aman saat menjalankan tugas," jelas Gadir Dean.

Lanjut dia, sebanyak 56 petugas vaksinator, terdiri dari dokter hewan, veteriner, perawat, dan petugas dokumentasi, akan diterjunkan ke 21 kecamatan di Kabupaten Ende mulai Selasa, 1 Oktober 2024.

Vaksinasi ini diharapkan dapat mencapai 70 persen dari total populasi HPR di wilayah tersebut, yang diperkirakan mencapai 50 ribu ekor.

Ia juga mengatakan, Dinas Pertanian Kabupaten Ende telah menyiapkan lebih dari 2000 vial vaksin rabies untuk tahap pertama, dengan sumber pendanaan dari APBD dan APBN. 

Gadir Dean menegaskan, stok vaksin yang ada mencukupi untuk program vaksinasi tahun ini. Vaksinasi terhadap anjing akan dilakukan setahun sekali, dan setiap anjing yang telah divaksin akan diberi tanda khusus di lehernya untuk memudahkan identifikasi.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak menyembunyikan hewan peliharaannya. Jika tidak divaksin, risikonya sangat besar bagi kesehatan manusia, terutama anak-anak yang sering berinteraksi dengan anjing," lanjut Dean.

Sementara itu, kasus gigitan anjing rabies merupakan ancaman serius di Kabupaten Ende. Tahun ini, empat kasus kematian akibat rabies telah dilaporkan, dengan salah satu korban di Kecamatan Detusoko meninggal dunia setelah dua tahun digigit anjing rabies. 

Baca juga: Empat Warga Ende Meninggal Digigit Anjing Rabies, Cakupan Vaksinasi Baru 3,42 Persen

Dean menegaskan bahwa rabies tidak memiliki obat jika gejalanya sudah muncul. Oleh karena itu, vaksinasi terhadap HPR menjadi langkah pencegahan yang sangat penting.

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Sekda Kabupaten Ende, Efraim Diakon Aina, juga mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk mendukung program vaksinasi rabies ini.

"Mari bersama-sama kita bawa hewan peliharaan kita untuk divaksinasi. Ini bukan hanya untuk kesehatan hewan, tetapi juga untuk keselamatan kita semua," ajak Efraim.

Selain pemberian suntikan VAR kepada petugas vaksinator, pada kegiatan dengan tema "Breaking Rabies Boundaries" atau "Mendobrak Batasan Rabies," juga dilakukan vaksinasi terhadap puluhan HPR sebagai simbol komitmen Kabupaten Ende dalam melindungi masyarakatnya dari ancaman rabies. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved