Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres
PDIP Tak Terganggu Meski Prabowo Subianto Panggil Para Tokoh Nasional ke Hambalang
PDIP sama sekali tak merasa terganggu ketika Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh nasional ke kediaman pribadinya di Hambalang.
POS-KUPANG – PDIP sama sekali tak merasa terganggu ketika Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh nasional ke kediaman pribadinya di Hambalang Bogor. Bagi PDIP, Prabowo tak pernah lupa akan PDIP.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PDIP, Said Abdullah merespon fakta dimana Prabowo Subianto mulai memanggil sejumlah tokoh nasional yang disebut-sebut untuk diseleksi menjadi calon Menteri lima tahun ke depan.
Said Abdullah mengatakan, partainya tak mempermasalahkan tak satu pun kader PDIP dipanggil Prabowo ke kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Karena pihaknya bisa memastikan kalau hubungan kedekatan antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri tetap terjalin. Bahkan, kendati kader PDIP tak masuk kabinet, Said Abdullah meyakini kedekatan itu tak akan pudar.
"Bagi kami, PDIP datang dan tidaknya PDIP ke Hambalang bersama Gerindra, Ibu Mega dengan Pak Prabowo itu tetap satu hati," kata Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 September 2024.
Ketua Banggar DPR RI itu menilai wajar-wajar saja jika banyak tokoh yang dipanggil Prabowo ke Hambalang. Apalagi, Prabowo merupakan presiden terpilih RI.
"Wajar-wajar saja kalau banyak tokoh dipanggilin atau datang satu per satu ke Hambalang karena bagaimanapun de facto dan de jure, Pak Prabowo adalah presiden terpilih," ungkapnya.
Prabowo, kata Said, selaku presiden terpilih RI mulai menyeleksi kandidat yang akan menjadi menterinya.
Pemanggilan tersebut merupakan bagian dari 'profiling' dari para pembantunya dalam kabinet mendatang.
"Pak Presiden terpilih mulai menyeleksi, mulai melihat profil orang, profil tokoh baik yang di partai politik maupun yang non-partai politik. Itu kan memang kewenangan yang melekat pada presiden terpilih," ujarnya.
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya memanggil sejumlah tokoh ke kediamannya di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, jelang pelantikan presiden dan wakil presiden 2024-2029.
Pemanggilan sejumlah tokoh ke Hambalang ini dilaksanakan pada Jumat 27 September 2024 lalu.
Tokoh-tokoh yang dipanggil oleh Prabowo ke Hambalang ini di antaranya Asisten Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.
Selain itu, ada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Kemudian, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, dan sejumlah elite Partai Gerindra dan Kabais Letnan Jenderal TNI Yudi Abrimantyo.
Kriteria Menteri Prabowo
Presiden terpilih Prabowo Subianto membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin masuk kabinet dengan mematok 3 kriteria, yaitu berintegritas, kompeten dan loyal.
Hal ini disampaikan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui usai acara Deklarasi Ormas dan Pengukuhan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia di Jakarta, Sabtu, 28 Sepember 2024.
"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil.
Ketiga kriteria tersebut adalah yang pertama, calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.
Kedua, harus memiliki kompetensi.
Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan, sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.
Kemudian untuk kriteria ketiga, yaitu harus loyal.
Dia menyebutkan loyalitas penting bagi Prabowo, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin memastikan kapten dalam koalisi pemerintahan adalah Prabowo.
"Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo," ucap dia.
Kemudian Dahnil juga menyebutkan Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya.
Baca juga: Anda Tahu SMA Taruna? Ternyata Proposal Pembangunan Dibuat oleh Prabowo Subianto
Hingga saat ini, menurut Dahnil Prabowo sedang mempertimbangkan semua nama nama itu, baik yang diusulkan oleh partai politik maupun yang diusulkan oleh kelompok lain seperti organisasi kemasyarakatan, kelompok profesi, dan sebagainya.
Dari partai politik, ia menyebutkan Prabowo akan memprioritaskan nama-nama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan dari kelompok lainnya sedang dipertimbangkan berdasarkan usulan kelompok masyarakat, ormas, kelompok profesi buruh tani dan nelayan, relawan, serta lainnya.
Dan terkait dengan jumlah kementerian pada kabinet Prabowo yang disebut-sebut sebanyak 44, dia menuturkan hal tersebut belum bisa dipastikan lantaran masih berproses, tetapi yang pasti jumlahnya akan bertambah dari saat ini yang sebanyak 34.
"Nanti ada kementerian yang akan dipecah dan digabung atau merger. Ada Kementerian yang tadinya dipecah nanti ada jadi badan, ada juga yang digabung dan sebagainya," ucap Dahnil. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Menteri PUPR Pilihan Prabowo Subianto Berasal dari Pekerja Lapangan, Siapa Sih? Simak Ini |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo: PDIP Mau Gabung atau Tidak di Pemerintahan Baru, Itu Wewenang Bu Mega |
![]() |
---|
Hari Terakhir Jadi Menteri, Luhut Binsar Pandjaitan Kunjungi Jawa Timur |
![]() |
---|
Anies Baswedan Soroti Sikap Muhaimin Gabung ke Kabinet Prabowo-Gibran: Mestinya yang Kalah di Luar |
![]() |
---|
Pimpinan KKB Papua Paniai Ditangkap, Ratusan Butir Peluru Disita Aparat Keamanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.