Berita Ende

Kadis Kominfo Akui Beberapa Tower BTS di Ende Belum Berfungsi Maksimal

upaya itu telah membuahkan hasil pada tahun 2024 yakni dengan adanya pengadaan 68 VSAT dari 81 VSAT yang diusulkan. 

|
Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO.DOK
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ende, Maria Yasinta Wonga Sare. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Meski saat ini sudah ada 59 tower BTS yang dibangun di 59 desa di wilayah Kabupaten Ende namun tidak semuanya berfungsi secara maksimal.  

Untuk itu, Dinas Kominfo Kabupaten Ende terus membangun komunikasi bersama Kementerian Kominfo agar mengoptimalkan tower-tower BTS yang belum berfungsi secara baik agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terlebih untuk pemanfaatan di sektor pendidikan.

"Jadi 59 BTS juga optimal, belum maksimal, seperti di Detuwulu, ada BTS tapi tidak bisa nah itu sudah kami sampaikan semua ke pusat, termasuk juga dengan di Desa Mole dekat Kelisamba, karena 59 desa ini terpantau bahwa BTS nya berfungsi atau tidak, biasanya dari pusat itu terpantau dari pihak Bakti," ungkap Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ende, Maria Yasinta Wonga Sare kepada POS-KUPANG.COM,Rabu, 25 September 2024. 

Dikatakan Yasinta Wonga Sare, Dinas Kominfo Kabupaten Ende terus berupaya membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah tersebut, selain itu, pihaknya juga sedang berupaya mengusulkan atau berupaya merebut sebuah program Bakti Kemenkominfo yakni pengadaan internet bagi sarana publik seperti kantor desa, sarana pendidikan dan sarana kesehatan. 

Baca juga: Kadernya Tersandung Kasus TPPO, Ketua DPC Demokrat Sikka: Kita Hargai Proses Hukum

Disebutkan, upaya itu telah membuahkan hasil pada tahun 2024 yakni dengan adanya pengadaan 68 VSAT dari 81 VSAT yang diusulkan. 

"Setelah verifikasi, mereka melihat kembali yang kami usulkan itu untuk fasilitas publik yang paling banyak itu sekolah-sekolah karena mengantisipasi hal-hal seperti ketika ujian dan lain sebagainya, mereka (red: pelajar), sekarang kan mulai menggunakan laptop harus mengakses internet dan secara online kalau ujian, jadi di tahun ini setelah hasil verifikasi mendapat 68 lokasi untuk pemasangan VSAT untuk akses internet, itu alatnya sudah ada di beberapa sekolah, ada kantor desa juga, ada puskesmas juga," jelas Yasinta Wonga Sare.

VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit yang memiliki antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas Bumi.

Dia juga mengatakan, pihaknya bahkan sudah melakukan rapat koordinasi bersama Dinas PK dan para kepala sekolah penerima VSAT. 

"Kalau misalkan sekolah itu sudah punya, bisa dialihkan ke tempat lain dengan persetujuan pihak Bakti, kalau belum itu menjadi prioritas, mungkin dalam pengajuan kemarin dua SD yang saat ini pelajarnya terpaksa harus melaksanakan simulasi ANBK di hutan di rumah warga itu tidak masuk dalam daftar penerima bantuan VSAT karena kami juga belum mengajukan sekolah ini, tapi nanti tetap kami usulkan dan targetnya semua sekolah," ujar Yasinta Wonga Sare.

VSAT, jelas Yasinta Wonga Sare, hanya bisa dimanfaatkan untuk mengakses informasi melalui internet namun tidak bisa dipakai untuk melakukan komunikasi telepon. Sedangkan BTS, berfungsi untuk mengakses informasi di internet dan komunikasi telepon dan lainnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, wilayah di Kabupaten Ende yang tidak memiliki akses internet atau blank spot berjumlah kurang lebih 37 desa. Namun ada beberapa desa yang meski tidak memiliki tower selular atau tower BTS tetapi masih bisa mengakses internet dari wilayah lain.. 

"Yang benar-benar blank spot itu kurang lebih 37 desa itu yang kami beberapa waktu kedepan ini kami minta ke bidang yang membidangi itu untuk kami panggil para kepala desa dan kami diskusi kalau memungkinkan pakai dana desa sebelum 2025 kita mau memberikan semacam pemahaman kepada para kepala desa bahwa kalau mau bangun BTS ini kan sulit, menyangkut topografi dan lainnya sehingga kita tawarkan mungkin bisa menggunakan starlink, ini kan bisa dibeli oleh desa dan menjadi aset desanya," jelas dia.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved