Timor Leste

Warga Australia Mengenang 25 Tahun Kehadiran di Timor Leste untuk Operasi Penjaga Perdamaian

Tanggal 20 September menandai 25 tahun sejak Australia mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Timor Leste untuk memadamkan kekerasan.

Editor: Agustinus Sape
ABC NEWS/MICHAEL BARNETT
Peringatan 25 tahun penempatan Australia ke Timor Leste ditandai dalam sebuah upacara di Canberra hari Jumat (20/9/2024). 

Namun setelah mayoritas masyarakat memilih kemerdekaan, milisi pro-Indonesia membunuh ratusan warga sipil dan membuat setengah juta lainnya mengungsi.

Dengan tekanan publik dan kemauan politik di Australia, dan di tempat lain di seluruh dunia, pasukan penjaga perdamaian pimpinan Australia, Pasukan Internasional untuk Timor Timur (INTERFET), memasuki ibu kota Dili pada tanggal 20 September.

“Itu adalah kekacauan,” kata Kapten Grup Stewart Cameron, yang merupakan komandan kedua pasukan Australia.

“Tempatnya masih menyala, mereka masih membakar rumah-rumah saat kami tiba.

“Anda tidak banyak melihat orang Timor Timur, mereka semua bersembunyi di perbukitan, dan baru setelah kami berada di sana selama beberapa minggu barulah mereka mulai berdatangan kembali ke kota.”

Setelah berbulan-bulan berperang, milisi pro-Indonesia berhasil diusir kembali ke wilayah Indonesia, dan proses kemerdekaan terus berlanjut.

Pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur resmi mendeklarasikan kemerdekaannya.

INTERFET mewakili pengerahan pasukan terbesar Australia sejak Perang Vietnam.

Kita bisa mulai mencium aroma bunga segar

Sambil berlinang air mata, Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Australia di Timor Leste, Sonia Maia, pada upacara hari Jumat, merenungkan bagaimana rasanya melihat pasukan pimpinan Australia tiba pada tahun 1999 ketika dia dan komunitasnya bersembunyi di perbukitan.

“Kami merasa kewalahan, namun dengan kehadiran pasukan Australia pada saat itu, hal ini cukup melegakan,” kata Maia.

“Kemudian kita bisa mulai mencium aroma bunga segar, dan menghirup udara segar.”

Upacara hari Jumat ini merayakan kontribusi Australia dan personel militernya di Timor Leste, serta menghormati enam warga Australia yang kehilangan nyawa.

“Selama 25 tahun, anak-anak Timor Leste telah menjadi negara yang damai dan mandiri. Australia bangga telah berperan dalam perjalanan tersebut,” kata Menteri Urusan Veteran Matt Keogh.

“Timor Leste yang saya kunjungi minggu lalu telah mencapai kemajuan besar sejak tahun 1999. 

“Kami berterima kasih atas pengabdian dan pengorbanan personel Australia yang memungkinkan hal ini terjadi, dan kami memperbarui komitmen kami terhadap persahabatan antara Australia dan Timor Leste.” (abc.net.au)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved