Berita Timor Tengah Utara
Tim PkM Unimor Dorong Petani Perbatasan RI-RDTL Manfaatkan Limbah Pertanian
Eco enzym diolah dari campuran limbah sayuran, buah-buahan, yang difermentasikan dengan molase dan air
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Timor atau Unimor di Kefamenanu Timor Tengah Utara (TTU) mendorong petani di kawasan perbatasan RI-RDTL untuk berinovasi memanfaatkan limbah pertanian dalam pembuatan eco enzyme dan pupuk organik.
Tim PkM yang terdiri dari dosen dan mahasiswa program studi Agroteknologi dan Kimia Universitas Timor atau Unimor ini melaksanakan pengabdian bagi petani di Desa Napan, yang terletak di kawasan perbatasan NKRI dengan Distrik Oecusse.
Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu, 18 September 2024, kegiatan ini merupakan bagian dari hibah yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masayarakat (DRTPM) DIKTI Tahun Anggaran 2024.
Tim PkM yang menginisiasi kegiatan ini yaitu Azor Yulianus Tefa, S.Pd., M.Si, sebagai Ketua Tim dan beranggotakan Maria Magdalena Kolo, S.Si., M.Si., dan Febrya Ch. H. Buan S.Kom. M.Stat.
"Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan limbah pertanian secara optimal serta mendorong inovasi dalam praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selama ini, limbah pertanian yang dihasilkan di desa Napan hanya dibuang begitu saja dilahan pertanian dengan harapan menjadi pupuk alami, tanpa pengolahan maksimal," kata Azor.
Menurut dia, praktik pertanian seperti ini jika diteruskan secara kontinyu, maka unsur-unsur hara yang terkandung didalamnya tidak dapat terserap optimal oleh tanaman.
Oleh karena itu, tim pengabdian berinovasi mengolah limbah tersebut yang disulap menjadi Eco Enzym dan pupuk organik yang memanfaatkan alat dan bahan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis.
Eco enzym diolah dari campuran limbah sayuran, buah-buahan, yang difermentasikan dengan molase dan air.
Baca juga: Dukung Konservasi Kawasan Pesisir, Tim PkM Unimor Gelar Pelatihan dan Penerapan Struktur Hibrid
Takaran yang digunakan adalah 1 liter gula, 3 kg limbah sayuran dan buah-buahan yang telah dicincang, serta 10 liter air.
Campuran ini disimpan diwadah tertutup rapat yang diberi label tanggal pembuatan dan tanggal panen. Penyimpanannya harus berada ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Inovasi lainnya, yang berhasil dilakukan adalah pupuk organik yang diaplikasikan pada tanaman hortikultura.
Petani dilatih untuk membuat pupuk organik secara mandiri dengan alat dan bahan yang terjangkau.
“Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk kimia yang merusak lingkungan, serta mendorong kemandirian pupuk," ujar Azor.
Perwakilan Kelompok Tani, Batista Oki menekankan kegiatan ini sangat bermanfaat karena petani diberdayakan.
"Selain itu, para petani mendapatkan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian mereka dalam mengelola lahan secara berkelanjutan," katanya.
Turut hadir Kepala Desa Napan, Wendelinusi Kefi, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.