Berita Timor Tengah Utara
Dukung Konservasi Kawasan Pesisir, Tim PkM Unimor Gelar Pelatihan dan Penerapan Struktur Hibrid
Kegiatan PkM berupa perbaikan kawasan konservasi mangrove menggunakan metode Struktur Hybrid ini dilaksanakan selama 3 bulan.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Program Studi (Prodi) Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Timor menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) di pesisir Pantai Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan PkM berupa perbaikan kawasan konservasi mangrove menggunakan metode Struktur Hybrid ini dilaksanakan selama 3 bulan.
Tim PkM yang menginisiasi terlaksananya kegiatan ini yakni; Ludgardis Ledheng, S.Si., M.Si, beranggotakan Vinsensia Ulia Rita Sila, S.Pd., M.Pd, Blasius Atini, S.Pd., M.Sc, Emanuel M.Y.Hano’e, S.Hut., M.Ling., dan Finsensius Oetpah, S.Pd., M.Pd.Si.
Saat diwawancarai, Senin, 16 September 2024, Ketua Tim PkM, Ludgardis Ledheng, S.Si., M.Si mengatakan, pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Universitas Timor tahun anggaran 2024.
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan sejak bulan Juli hingga September 2024. Tema kegiatan PKM ini adalah perbaikan kawasan konservasi mangrove menggunakan metode struktur hybrid.
Sebelum dimulainya kegiatan ini, mereka melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Program Studi Pendidikan Biologi dengan SMKN Perikanan Wini. Tindak lanjut dari PKS tersebut adalah pelaksanaan PkM berupa penerapan metode struktur hybrid.
Ia menjelaskan, Struktur Hybrid atau yang dikenal dengan Hybrid Engineering (HE) merupakan struktur lolos air dari batang kayu dan ranting kayu dengan prinsip utama adalah membuat "jebakan" sedimen di kawasan pesisir yang mengalami abrasi.
Ide sederhana ini, kata Ludgardis, diterapkan untuk menghentikan erosi pantai yaitu dengan mengembalikan keseimbangan sedimen di daerah pesisir. Demi menciptakan habitat mangrove yang baik diperlukan pembangunan struktur hybrid yakni untuk melindungi mangrove dan menjaga sirkulasi jumlah sedimen yang ada di pantai, sampai dengan akar mangrove tersebut dapat hidup bertahan sendiri.
Baca juga: Gelar Pelatihan IoT, Tim PkM Unimor Dorong Peningkatan Kompetensi Kelompok Wanita Tani Desa Haekto
Struktur hibrid ini, merupakan solusi untuk mengatasi gagalnya pertumbuhan mangrove di pesisir Pantai Wini. Metode ini pertama kali diterapkan di Provinsi NTT khususnya di pesisir Pantai Wini. Sebelumnya metode tersebut diterapkan di pesisir Pantai Demak, Provinsi Jawa Tengah.
"Adanya sedimen yang terjebak pada bangunan struktur hybrid, memberikan ruang bagi pelaksanaan penanaman vegetasi di dalamnya," ucapnya.
Ia menuturkan, hasil dari kegiatan ini adalah terbangunnya struktur hybrid sepanjang 10 meter dan penanaman 150 anakan mangrove. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Universitas Timor
Unimor
Pengabdian Kepada Masyarakat
Pantai Wini
Timor Tengah Utara
mangrove
POS-KUPANG.COM
Pelaku Lempar Simon Hingga Meninggal di Desa Fatumtasa-TTU karena Hendak Bacok Ayahnya |
![]() |
---|
Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Letmafo TTU |
![]() |
---|
Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bendahara Desa Nonotbatan TTU Divonis 1,10 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Hari Juang TNI AD, Kodim 1618/TTU Gelar Aksi Donor Darah |
![]() |
---|
Pimpin Upacara Hari Juang TNI AD, Dandim 1618/TTU Titip Pesan Penting kepada Prajurit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.