Pemkab Ende Transformasi Sawah Tadah Hujan Jadi Lahan Produktif

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE -  Di tengah upaya meningkatkan kemandirian pangan, Pj. Bupati Ende, Dr. dr. Agustinus Gadja Ngasu, M.Kes., MMR, memimpin langsung gerakan tanam padi sawah di Hamparan Tiwu Kupe, Desa Ranokolo, Kecamatan Maurole, Sabtu, 14 September 2024.

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam optimalisasi lahan sawah tadah hujan yang kini bertransformasi menjadi sawah produktif, berkat dukungan peralatan pertanian modern dan semangat kolaboratif petani setempat.

Dalam acara yang turut dihadiri Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Indra Zakariya Rayusman, SH., MH., serta Plh. Sekda dan sejumlah pejabat daerah lainnya, Pj. Bupati bersama rombongan secara simbolis melakukan penanaman padi menggunakan pola jajar legowo 4:1 dengan varietas padi unggul ciherang. 

Kegiatan ini dipandu oleh Kepala BPP Maurole, Mikael Naja, dan dilanjutkan dengan demonstrasi membajak sawah menggunakan hand traktor serta traktor roda empat, yang dikemudikan langsung oleh Pj. Bupati.

Kepala Dinas Pertanian, Gadir H. Ibrahim Dean, SP, dalam laporannya menyampaikan bahwa Hamparan Tiwu Kupe, yang sebelumnya hanya mengandalkan air hujan, kini telah berubah menjadi lahan produktif. 

Dengan luas 95 hektar, sudah 5 hektar di antaranya ditanami pada musim tanam April-September, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini berkat bantuan peralatan seperti traktor dan pompa air dari Kementerian Pertanian, serta kerja sama yang kuat antara pemerintah dan kelompok tani setempat.

"Tahun ini, dengan adanya dukungan pompa air, traktor, dan semangat para petani serta Kepala Desa Ranokolo, sawah tadah hujan kini bisa ditanami padi bahkan di musim kemarau. Ini merupakan langkah maju dalam meningkatkan produktivitas lahan di Kabupaten Ende," ujar Gadir.

Selama periode tanam tahun ini, Ende telah memperluas areal tanam hingga 210 hektar, didukung dengan bantuan 6 unit traktor, 35 unit handtraktor, dan 240 pompa air dari berbagai tipe. Gadir menegaskan bahwa upaya peningkatan irigasi akan terus didorong, termasuk melalui program irigasi perpipaan dan pompanisasi.

Sementara itu, Pj. Bupati Ende, Dr. Agustinus Gadja Ngasu, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam menghadapi tantangan pangan nasional. 

Ia mengapresiasi bantuan dari Kementerian Pertanian yang memungkinkan lahan-lahan tidur di Kecamatan Maurole diubah menjadi sawah produktif.

Baca juga: Kemeriahan Umat Menyambut Kunjungan Apostolik Perdana Uskup Agung Ende di Kevikepan Bajawa 

“Negara kita sedang dalam darurat kemandirian pangan, dan El Nino yang melanda akhir tahun 2023 hingga awal 2024 memengaruhi produksi pangan secara signifikan. Kegiatan hari ini adalah salah satu langkah nyata untuk memitigasi dampak tersebut, sekaligus menjaga stabilitas pasokan beras dan mencegah inflasi di sektor pangan," ujar Agustinus G Ngasu.

Dia juga menegaskan pentingnya optimalisasi lahan yang ada dan memanfaatkan setiap jengkal tanah yang bisa ditanami, dengan dukungan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang telah diberikan oleh pemerintah pusat. 

“Kami berkomitmen untuk mengubah lahan-lahan yang belum diolah, termasuk sawah tadah hujan di Desa Mausambi, Keliwumbu, Uludala, dan Aewora, agar dapat dimanfaatkan maksimal.” tambah orang nomor satu di Kabupaten Ende itu.

Kepala BBPP Kupang, Indra Zakariya Rayusman, menyoroti bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) berada dalam klaster satu, wilayah dengan potensi luas untuk kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT).