Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 6 September 2024, “Kantong yang Baru pula”
Begitu juga, kalau anggur yang baru tidak bisa disimpan di kantong yang lama karena akan mengoyakkan kantong itu dan anggurnya pun akan tumpah
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 6 September 2024, “Kantong yang Baru Pula”
Hari Jumat Biasa Pekan XXII
Jumat, 6September2024.
Bacaan I:1Kor. 4:1-5
Injil: Lukas 5:33-39
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Kantong adalah tempat yang biasa dipakai untuk menyimpan sesuatu. Ada berbagai jenis kantong disesuaikan dengan tujuan pemakaian kantong bersangkutan. Salah satu kantong yang biasa dipakai pada jaman dulu adalah kantong kulit yang dipakai untuk menyimpan anggur.
Lalu kantong anggur yang baru biasanya dipakai juga untuk menyimpan anggur yang baru karena kadar alkoholnya bisa merusakan kantong itu jika pakai kantong yang lama. Hal itu bisa terjadi karena tergantung dengan tingkat ketahanan kantong anggur terhadap kadar alkoholnya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita kembali disegarkan dalam satu permenungan tentang hal berpuasa. Dalam Injil hari ini kita mendengar kisah tentang orang Farisi dan ahli Taurat datang pada Yesus dan mengeluh tentang murid-muridNya: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dansembahyang . Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-muridMu makan dan minum.”
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat mempunyai tafsiran secara harafiah saja dan adat istiadat yang telah mereka hidupi sejak jaman nenek moyang mereka. Maka Yesus mau memberi pengajaran kepada orang Farisi dengan menjawab: “Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa selagi mempelai itu bersama mereka. Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Ungkapan Yesus ini mau menandakan bahwa adat istiadat lama yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Israel tentang berpuasa itu jauh berbeda dengan pola puasa yang akan terjadi pada para muridNya setelah Yesus diambil dari mereka. Itulah puasa mereka yang sesungguhnya yaitu mengenangkan wafat dan kebangkitanNya.
Maka pola tradisi yang lama ini tidak cocok dengan konsep puasa yang sesungguhnya yang diterapkan Yesus kepada para muridNya dibandingkan dengan murid-murid orang Farisi dan ahli Taurat yang hanya mementingkan puasa pada aspek lahiriah saja. Dan Yesus lebih tegas lagi membuat pembedaan itu dengan membuat perumpamaan tentang anggur dan kantong anggur. Anggur yang baru hanya bisa disimpan dalam kantong anggur yang baru pula.
Begitu juga, kalau anggur yang baru tidak bisa disimpan di kantong yang lama karena akan mengoyakkan kantong itu dan anggurnya pun akan tumpah. Begitu juga kain yang lama tidak bisa dijahit pada baju yang baru karena akan mengoyakkan baju yang baru itu. Dari sini mau disampaikan Yesus adalah satu pola yang lama itu tak bisa lagi cocok untuk dikenakan pada hal-hal yang baru. Tapi hal baru itu harus juga dipakai pada satu generasi yang baru pula.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.