Berita Kota Kupang

Minyak Tanah Langka, Warga Kota Kupang Terpaksa Beralih ke Kayu Bakar

Ia mengungkapkan, minyak tanah kini hanya tersedia di pangkalan setiap dua minggu sekali, dan itupun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua warga.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Henderina Radja, warga Kelurahan Manutapen, Kota Kupang mengeluhkan kelangkaan minyak tanah beberapa bulan terakhir. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang terus memicu kesulitan bagi warga yang selama ini sangat bergantung pada bahan bakar tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Henderina Radja, seorang warga RT/21, RW/07, Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, menyampaikan keluhannya mengenai situasi yang semakin memprihatinkan ini.

"Kami setengah mati karena minyak tanah sekarang sulit dicari," ujar Henderina kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 4 September 2024.

Ia mengungkapkan, minyak tanah kini hanya tersedia di pangkalan setiap dua minggu sekali, dan itupun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua warga.

"Banyak warga lain yang terpaksa pulang dengan tangan kosong karena persediaan yang terbatas," ungkapnya.

Situasi ini membuat warga merasa terdesak, terutama karena mereka selama ini sangat bergantung pada minyak tanah

"Selama ini kami memasak dengan minyak tanah, dan sekarang kami terpaksa membeli kayu untuk memasak," katanya.

Henderina menambahkan bahwa satu ikat kayu dihargai Rp 5.000, setara dengan harga satu liter minyak tanah, tetapi kayu hanya bisa digunakan sekali, sehingga jauh lebih boros dibandingkan minyak tanah.

Baca juga: Pertamina Tegaskan Tidak Ada Pengurangan Minyak Tanah 

Kelangkaan ini, kata dia sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.

Permasalahan ini memaksa, Henderina maupun warga lain untuk beralih sementara ke kayu bakar, meskipun metode itu dianggap kurang efisien dan lebih merepotkan. 

"Lebih cepat dan hemat pakai minyak tanah dibandingkan kayu bakar," tambah Henderina.

Dengan kondisi ini, Henderina bersama warga lainnya berharap agar pasokan minyak tanah segera normal kembali.

"Jangan kasih langkah minyak tanah, karena kami sonde sanggup beli gas," tegasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di Google NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved