Berita Ngada
ITB Bantu Maksimalkan Pemanfaatan SDA untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Inerie Ngada
Program pengeringan buah di Desa Inerie telah diterapkan sejak tahun 2022 untuk membantu warga mengeringkan buahnya
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Tim Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) ITB untuk Kabupaten Ngada, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng dari program studi Teknik Pangan dan Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. dari program studi Teknik Kimia kembali melakukan pendampingan masyarakat di Desa Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25-29 Agustus 2024 lalu.
Desa Inerie merupakan desa yang kaya akan sumber daya alamnya. Terletak di tengah-tengah kaki Gunung Inerie dan pesisir pantai, Desa Inerie menyimpan potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum termanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, tim DRPM ITB mengusung pengembangan pada empat topik utama yaitu teknologi pengeringan buah-buahan dengan panel surya, alat pendinginan untuk penyediaan ikan segar, pengolahan kelapa untuk menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO), serta pengolahan sampah organik untuk pakan ternak.
Program pengeringan buah di Desa Inerie telah diterapkan sejak tahun 2022 untuk membantu warga mengeringkan buahnya sehingga tidak mudah membusuk dan tetap mempunyai nilai jual pada musim panen.
Tim DRPM ITB telah mengaplikasikan teknologi pengeringan dengan mesin pengering. Harapannya mesin ini dapat meningkatkan perekonomian desa lewat buah-buahan kering yang akan dipasarkan di Labuan Bajo oleh New Eden Moringa sebagai mitra usaha.
“Selama ini kami sudah sangat terbantu dengan adanya bantuan dari ITB, buat alat pengeringan buah ini terutama bagi ekonomi desa kami, kampung kami,” papar Imelda Nginu, salah satu anggota Kelompok Tani Desa Inerie.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa yang tumbuh subur di Desa Inerie, tim DRPM ITB melakukan edukasi kepada warga setempat terkait pentingnya kualitas produk VCO yang dihasilkan dan potensi pemanfaatan lain buah kelapa sebagai minyak goreng.
Selain itu, tim DRPM ITB juga menyediakan alat pendingin bagi nelayan setempat untuk menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan mereka.
Alat ini dirancang khusus untuk memperpanjang masa simpan ikan, sehingga para nelayan dapat mengoptimalkan nilai jual hasil tangkapan, bahkan ketika nelayan tidak bisa segera menjual ikan tersebut. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Desa Inerie dengan cara memberikan solusi praktis untuk tantangan yang dihadapi sehari-hari.
Dalam sektor peternakan, tim DRPM ITB bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Flores Bajawa untuk mengoptimasi komposisi makanan ternak yang tepat dengan bahan dasar limbah pertanian yang diolah secara sederhana.
Baca juga: AP-MJ Tiba di KPU Ngada Membawakan Tarian Jai
Rencananya formulasi pakan ternak yang telah dikembangkan bersama STIPER Bajawa akan diaplikasikan pada peternakan yang berada di Desa Inerie sebagai contoh untuk desa-desa lainnya. Mesin pencacah dan mesin pellet telah dihibahkan oleh ITB untuk membantu mengembangkan pakan ternak yang sesuai.
Dengan formulasi pakan ternak yang berkualitas sambil memanfaatkan potensi limbah yang ada, diharapkan kebutuhan pakan ternak dapat terpenuhi dan menghemat biaya yang cukup besar untuk mengembangkan potensi peternakan di desa. Biaya yang diperlukan untuk mendatangkan pakan ternak dari luar pulau adalah sekitar Rp12.000 per kg, namun jika berhasil diproduksi sendiri, biaya yang diperlukan cukup setengah dari jumlah tersebut.
“Produk pakan ternak ternak ini memiliki potensi yang sangat besar, karena konsentrat untuk pakan ternak pada saat ini didatangkan dari luar pulau. Dengan adanya penyediaan pakan ternak ini, harapannya Kabupaten Ngada akan mandiri terhadap sumber yang diperlukan untuk pengembangan ternak,” jelas Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. pada kunjungan di Stiper Flores Bajawa.
Respon positif dari masyarakat setempat menjadi bukti keberhasilan program ini. Imelda Nginnu, seorang pengrajin buah kering di Desa Inerie, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan ITB.
“Kegiatan yang diadakan oleh ITB sangat membantu sekali usaha kami di sini, sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan kami,” katanya.
Kapolres Ngada Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Turangga 2024 |
![]() |
---|
Anggota DPRD Ngada Soroti Progres Pembangunan Fisik |
![]() |
---|
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Bobou Bajawa Masih Normal Kecuali Bawang |
![]() |
---|
SMAN 1 Soa Gelar Lomba Antar Kelas |
![]() |
---|
Aty Watungadha Gelar Reses di Desa Naru Bajawa Warga Keluhkan Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.