Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT,  Mgr Petrus Turang  27 Tahun Jadi Uskup yang Tegas

Sosok Mgr Petrus Turang bukanlah orang asli Nusa Tenggara Timur . Namun selama 27 tahun menjadi Uskup dan melayani di wilayah Keuskupan Agung Kupang

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
TANGKAPAN LAYAR YT KOMSOS KAK
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang saat memimpin ekaristi di Gereja Santa Maria Assumpta, Kupang, Sabtu (9/3/2024). 

POS KUPANG.COM -- Sosok Mgr Petrus Turang bukanlah orang asli Nusa Tenggara Timur . Namun selama 27 tahun menjadi Uskup dan melayani di wilayah Keuskupan Agung Kupang membuatnya sangat dikenal di NTT.

Bahkan, dirinya juga sangat mengenak dengan NTT dan karakter orang-orang NTT .

Sosok Mgr. Petrus Turang sudah mendedikan hidupnya untuk NTT yang mebuatnya begitu dicintai di Provinsi yang disbut nusa toleransi ini .

Dikutip dari Wikipeda, Mgr. Petrus Turang lahir 23 Februari 1947 adalah Uskup Agung Kupang sejak 10 Oktober 1997 hingga 9 Maret 2024.

Turang ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Manado pada 18 Desember 1974. Ia sempat memegang jabatan sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Konferensi Waligereja Indonesia. 

Baca juga: Profil Tokoh NTT,  Mario Klau  Anak Sopir  yang Jadi Penyanyi Papan Atas Indonesia

Selama memegang jabatan tersebut, ia ditunjuk sebagai Uskup Agung Koajutor Keuskupan Agung Kupang pada 21 April 1997.

Ia ditahbiskan pada 27 Juli 1997 di Arena Promosi Hasil Kerajinan Tangan Rakyat NTT, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. bertindak sebagai Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia yang bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum, Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu, Gregorius Manteiro, S.V.D.

Seiring dengan wafatnya Uskup Agung Manteiro, Turang secara otomatis meneruskan jabatan sebagai Uskup Agung Kupang sejak 10 Oktober 1997. 

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Linus Linus  Dari Guru SD  Hingga PJ Walikota Kupang

Ia menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Alberto Ricardo da Silva sebagai Uskup Dili pada 2 Mei 2004 dan bagi Mgr. Dominikus Saku sebagai Uskup Atambua pada 21 September 2007.

Turang sempat dikecam terkait aksinya saat menegur seorang imam, yakni R.D. Yohanes Subani, yang merupakan pendidik dan pengajar di Seminari Tinggi Santo Michael, Penfui, Kupang, yang tidak mencium cincin uskup. 

Kejadian ini berlangsung pada 10 Januari 2013 setelah perayaan natal bersama di Gereja Katedral Kupang. Hal ini juga berujung pada adanya surat terbuka yang ditujukan kepada Ketua KWI dan Nuncio Apostolik. Menurut pihak Turang, ia telah meminta maaf setelahnya, tetapi tidak mendapat respons.

Kini, Mgr Petrus Tulang sudah menyandang uskup Emeretius dan masih tetap tinggal di Kupang .

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved