Berita NTT

Kisah Ns. Sepli Nadhia Reke, Perawat Jebolan UCB yang Sungguh Menginspirasi 

urusan keperawatan dari tahun 2010 sampai 2015. Setelah menyelesaikan jenjang profesi, ia melamar ke RS Siloam Kupang dan diterima. 

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Ns. Sepli Nadhia Reke, S.Kep, bersama Pemilik UCB, Abraham Paul Liyanto. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Salah satu alumna Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang (Stikes CHMK) atau yang sekarang telah berubah nama menjadi Universitas Citra Bangsa (UCB), Ns. Sepli Nadhia Reke, S.Kep, berbagi kisah dalam meraih cita-cita menjadi seorang perawat.

Perjuangannya itu terlukis sungguh menantang sekaligus memberi inspirasi bagi siapa saja. 

Setelah menamatkan jenjang SMA di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ia memutuskan untuk merantau ke Malaysia. Di sana ia nengumpulkan uang agar boleh kuliah. Sesuatu yang luar biasa. Seorang anak perempuan tamatan SMA pergi ke negeri jiran itu untuk bekerja sebagai TKI. " 

Berkat dorongan Bapak Abraham Paul Liyanto saya berhasil merantau dari tahun 2006 sampai Tahun 2010," kisah Ns. Sepli Nadhia Reke, S.Kep, ketika ditemui di RS Siloam Kupang, belum lama ini. 

Pulang dari Malaysia ia kuliah pada kampus itu hingga menyelesaikan studi pada perguruan tinggi milik Abrahaam Paul Liyanto yang juga anggota DPD RI Daerah Perwakilan NTT ini. 

Baca juga: Mapala UCB Kupang Harapkan Pemkot Serius Perhatikan Masalah Sampah

Saat kuliah, ia mengambil jurusan keperawatan dari tahun 2010 sampai 2015. Setelah menyelesaikan jenjang profesi, ia melamar ke RS Siloam Kupang dan diterima. 

Awalnya, ia ditempatkan di bagian perawat Medical Surgical. Kemudian tahun 2019 ia ditempatkan sebagai perawat radiologi hingga sekarang ini. Nadhia juga berpesan kepada kaum muda lainnya agar jangan putus asa dalam meraih cita-cita. Harus tegar dan kuat ketika menghadapi tantangan-tantangan. 

Ia bilang, jika ada kemauan yang kuat pasti akan ada jalan. Dan, ia sudah membuktikan omongannya ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada almamater tercinta Stikes CHMK atau UCB yang telah menempa dirinya hingga mampu menjadikan ia bersaing di dunia kerja.

Menanggapi daya survive yang tinggi ini pemilik kampus UCB Kupang yang juga Senator RI yang sangat konsen pada persoalan TKI/TKW dan pendidikan, Abraham Paul Liyanto memberi apresiasi kepada Nadhia karena berkat kerja keras dan pantang menyerah ia bisa meraih sesuatu yang menjadi impian dalam hidupnya.

Abraham memgatakan ini sebagai contoh yang luar biasa. Abraham juga mengatakan punya pengalaman yang sama, di mana kakak-kakaknya pergi merantau untuk membiayai dia untuk sekolah. Karena itu Abraham sangat konsen di dunia pendidikan. Ia sungguh memberi perhatian pada aspek ini. Anak-anak NTT kata Abraham harus diberi ruang dan kesempatan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Dengan demikian mereka akan bersaing dalam pasar kerja. 

Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM ini mengatakan sungguh berbanding lurus atau paralel jika dengan pendidikan yang bagus akan memberi kehidupan yang layak.

Secara terpisah Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) UCB, Vinsensius Belawa Lemaking SKM.,M.Kes, mengatakan, pihaknya terus memberikan yang terbaik sesuai arahan Ketua Dewan Pembina, Abraham Paul Liyanto

Pihaknya terus berupaya menerjemahkan arahan ketua dewan pembina itu ke dalam visi misi, kebijakan dan program kerja di tingkat universitas. Salah satunya adalah menyiapkan para mahasiswa untuk bekerja di luar negeri.

Saat ini kelas Jepang sedang berjalan dan alumni lembaga ini sudah ada di sana dengan rata-rata gaji per bulan Rp 60 juta. Dengan postur gaji seperti ini akan sungguh mengubah masa depan anak-anak NTT. (*/pol) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved