Renungan Harian Kristen Senin 19 Agustus 2024, Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Senin 19 Agustus 2024, Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh, merujuk pada KITAB BILANGAN 14:30-38.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024. 

Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Kebangsaan dengan Tema “GMIT DI BUMI PANCASILA
Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila”

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Kita kembali merenungkan makna sila ketiga, “Persatuan Indonesia” dalam terang firman Tuhan yang mengajak kita mengakui dan memahami betapa pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.

Ketika ada pihak yang egois dan bertindak mengejar kepentingan diri sendiri, maka keutuhan bangsa pasti terancam. Inilah yang dialami bangsa Israel menjelang masuk tanah Kanaan.

Kesatuan sebagai bangsa harus menghadapi titik kritis. Kesatuan hati sebagai umat pilihan yang menyembah satu Allah (monolatry) memiliki implikasi nyata dalam kehidupan sebagai satu bangsa.

Kesatuan haruslah dinyatakan dalam tindakan mendukung keutuhan bangsa. Jika kepentingan sendiri diutamakan maka kepentingan dan keutuhan bangsa akan menjadi korban.

Tetapi Yosua dan Kaleb memiliki tekad yang sangat kuat untuk mempertahankan keutuhan bangsa, bukan karena mereka merasa diri mampu dan lebih kuat melainkan karena mereka berpegang kuat kepada janji Tuhan tentang tanah perjanjian.

Cara pandang yang berbeda terhadap tanah perjanjian bukan hanya mengancam perpecahan bangsa, tetapi Israel akan runtuh.

Bagi Yosua dan Kaleb, tidak mungkin Tuhan berjanji dan membawa sampai di perbatasan hanya untuk membuat mereka semua gagal menyeberang dan menikmati penggenapan janji itu.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 18 Agustus 2024, Dipimpin Oleh Hikmat Tuhan

 LANGKAH IMAN.

Menjaga keutuhan bangsa merupakan tindakan iman. Sebaliknya mengutamakan kepentingan sendiri merupakan tindakan melawan Tuhan, sebab Dialah yang menetapkan lembaga negara dan pemerintah untuk menata kehidupan banyak orang sebagai wujud kehadiran kuasa Tuhan dan kerajaan-Nya.

Menjaga keutuhan bangsa tidak selalu dengan mengangkat senjata melawan penjajah dari luar, melainkan melawan kepentingan diri sendiri yang egois atas nama agama, ideologi politik, dan lain sebagainya.