Berita NTT

Tono Sutami Terpilih sebagai Ketua Baru Himpunan Pengusaha Peternak Sapi dan Kerbau NTT

Ia juga memberikan penghargaan kepada kepengurusan sebelumnya yang telah meletakkan dasar dan memperjuangkan kepentingan pengusaha

Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Pose bersama, ketua terpilih HP2SK NTT, Tono Sutami dengan pengurus. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Musyawarah Daerah (Musda) III Himpunan Pengusaha Peternak Sapi dan Kerbau (HP2SK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi mengangkat Tono Sutami sebagai Ketua periode 2024-2029. 

Acara Musda yang digelar di Hotel Harper Kupang pada Rabu, 14 Agustus 2024 juga membahas berbagai permasalahan dan strategi untuk memajukan industri peternakan sapi dan kerbau di NTT.

Tono, dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua HP2SK, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh panitia Musda yang telah bekerja keras dalam menyukseskan acara tersebut. 

Ia juga memberikan penghargaan kepada kepengurusan sebelumnya yang telah meletakkan dasar dan memperjuangkan kepentingan pengusaha dan peternak di NTT.

Salah satu agenda utama yang dibahas dalam Musda ini adalah upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daging sapi NTT, serta membantu petani mendapatkan harga yang lebih baik. 

Tono menyebutkan bahwa meskipun kuota pengiriman sapi tahun 2024 mengalami kendala, pihaknya akan berjuang keras untuk memenuhi kuota tersebut. 

Ia mengidentifikasi perizinan di Kabupaten Kupang sebagai salah satu tantangan utama dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini.

"Kendala yang kami alami selama ini terutama soal perizinan, khususnya di Kabupaten Kupang. Kami berharap persoalan ini bisa diperjuangkan dan diselesaikan bersama pemerintah daerah," ujar Tono.

Tono juga menekankan pentingnya pendampingan kepada kelompok tani untuk menjaga kualitas daging sapi NTT yang dikenal dengan kualitas originalnya.

Tema Musda kali ini, "Bangkit Bersama dan Berinovasi," diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berkarya demi kesejahteraan petani dan asosiasi.

Dalam Musda ini, HP2SK melibatkan para petani sebagai mitra utama pengusaha. Setiap pengusaha diwajibkan membina atau mendampingi kelompok tani dalam pengembangan sapi. 

Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah bobot sapi yang harus memenuhi standar pemerintah Kabupaten Kupang sebesar 275 kg. 

"Banyak sapi yang dibeli dari petani mengalami susut berat di tempat penampungan, menyebabkan petugas menolak sapi tersebut," ujarnya.

Tono mengusulkan agar petugas dari dinas peternakan melakukan penimbangan langsung di petani untuk memastikan akurasi bobot. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved