Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 15 Agustus 2024, "Bekerja dengan Tulus"
Tetapi jika mereka ingin minum, mereka harus membayar. Penjaga bar menawarkan makan siang gratis, karena biaya makanan tersebut
Kecemburuan ini muncul karena kelompok terakhir yang masuk bekerja sudah jam 5 sore. Selama sehari mereka menganggur, duduk saja di pasar, tidak ada tujuan hidup, tidak bisa hidup karena tidak ada sumber penghasilan yang menghidupi mereka. Tetapi ketika pemilik kebun anggur ini mencari dan menemukan mereka lalu memperkerjakan mereka dalam waktu yang singkat. Kemudian mereka menerima upah yang sama.
Dari perumpamaan ini kita menemukan beberapa hal:
Pertama, kelompok yang bekerja dari awal tidak gembira dan bersyukur melihat para penganggur juga bekerja dan mendapat upah. Mereka yang menganggur bisa hidup dengan pekerjaan ini. Dari sikap kelompok pertama, kita mendapat kesan orientasi mereka tentang upah, bukan pelayanan. Mereka bekerja untuk duit satu hari satu dinar. Mereka kerja bukan dengan ketulusan hati.
Namun pemilik kebun tidak berpikir rugi dan untung, tetapi menolong mereka yang tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki kepastian hidup.
Kedua, bekerja di ladang Tuhan tidak ada tempat untuk bersungut-sungut; tidak ada tempat untuk merasa tidak puas, tetapi bekerja dengan syukur sebab pekerjaan yang dipercayakan adalah pemberian Tuhan semata. Yesus mengatakan bahwa bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu (Yoh. 15:16). Dalam perumpamaan ini, tuan kebun yang pergi mencari mereka dan memberikan mereka pekerjaan.
Ketiga, Tuhan itu adil. Keadilan Allah tidak jatuh persis dengan rasa keadilan bagi manusia. Bagi manusia keadilan sesuai dengan apa yang manusia rasakan dan dapat, namun keadilan Allah untuk melayani dan menghidupi orang yang membutuhkan penghidupan. Keadilan Allah itu tergerak dari kemurahan hati Allah yang penuh belas kasihan (ay. 15). Allah adil dalam menepati janji-Nya. Hal ini terlihat dalam perkataan tuan kebun, “bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?”
Keempat, Allah mempunyai kedaulatan penuh untuk memilih dan memberi kepada siapa yang Ia kehendaki.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 15 Agustus 2024, Kemanusiaan Lama Vs Baru
POKOK-POKOK RENUNGAN
Pertama, bekerja karena panggilan Tuhan berarti bekerja dengan tulus hati. Bekerja bukan karena upah melainkan pelayanan kepada sesama. Pelayanan itu untuk membantu mereka yang perlu ditolong, melayani mereka yang perlu di layani. Orientasinya adalah pelayanan kepada sesama.
Hal ini dilihat dari apa yang dilakukan pemilik kebun anggur. Dia tidak memikirkan untung rugi ketika memperkerjakan mereka. Berkat dan rezeki adalah hasil dari ketulusan kami dalam melayani. Bukan melayani menuntut upah, kalau tidak ada upah tidak mau melayani.
Kedua, bekerjalah di ladang Tuhan dengan kegembiraan dan syukur sebagai pendeta, tua, diaken, pengajar dan para pelaku pelayanan lainnya, karena pekerjaan pelayanan ini tidak didapat dengan kerja keras, belajar keras atau sogok, dll., melainkan Allah memanggil kita secara gratis untuk kerja di ladang-Nya demi keselamatan kita dan keselamatan ciptaan yang lainnya. Oleh karena itu bekerjalah dengan tulus.
Ketiga, Tuhan mencapai kita dengan tidak menghitung lamanya Anda melayani, golongan apa, pangkat apa, namun berdasarkan kemurahan hati-Nya.
Pangkat dan golongan diatur dalam lembaga di mana Anda dan saya bekerja, tetapi Allah memiliki kebebasan dalam diri-Nya. Dengan demikian, meskipun sudah lama kita mengabdi kepada Tuhan, tetapi kita tidak bisa menyogok Allah untuk menunjukkan kemurahan hati-Nya karena Allah itu murah hati.
Keempat, kita hidup di dunia dengan tuntutan hidup yang begitu tinggi, persaingan di dunia kerja tidak bisa dihindari, tetapi melalui firman Tuhan ini, kita diingatkan untuk tetap melayani dengan tulus. Kita masing-masing orang perlu menyadari bahwa pekerjaan kita masing-masing adalah panggilan Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk melayani melalui pekerjaan kita masing-masing karena itu bekerjakan dengan tulus.
Kelima, dalam dunia yang “tidak ada makan siang gratis,” masih adakah orang-orang mau menyerahkan dirinya kepada Tuhan untuk melayani dengan sukarela? Di tahun Politik: adakah politikus yang melayani masyarakat secara gratis? (FN)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Renungan Harian Kristen Sabtu 30 Agustus 2025, Bangunlah Negeri Ini |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Jumat 29 Agustus 2025, Doa yang Jujur Bagi Bangsa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Kamis 28 Agustus 2025, Pendoa Bagi Indonesia |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Rabu 27 Agustus 2025, Doakan Pertobatan Bangsa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Selasa 26 Agustus 2025, Garam dan Terang Bagi Bangsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.