Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 26 Agustus 2025, Garam dan Terang Bagi Bangsa
Kita orang Kristen Indonesia dipanggil dan diutus oleh Allah ada di tengah dunia Indonesia, di kota kita, di daerah kita.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Selasa 26 Agustus 2025, dengan judul Garam dan Terang Bagi Bangsa.
Kamu adalah garam dunia dan terang dunia.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Matius 5:13-16.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 25 Agustus 2025, Negeri Yang Diberkati Allah
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Agustus 2025.
Renungan Harian Bulan Agustus 2025 ini mengusung tema Bulan Kebangsaan, Memproklamasikan Kabar Baik di Bumi Pancasila dalam Akta dan Aksi.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
PRESIDEN AMERIKA SERIKAT KE-35, John F. Kennedy dalam pidato pelantikannya pada tanggal 20 Januari 1961 mengucapkan kalimat yang terkenal ini, “Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country”, jangan bertanya apa yang dapat negara berikan kepadamu, tetapi bertanyalah apa yang dapat kamu berikan untuk negaramu.
Kalimat ini memberi semangat nasionalisme bagi Amerika dan bangsa lain di dunia.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 24 Agustus 2025, Harapan: Negeri Yang Makmur
Pertama, semangat nasionalisme yang membakar jiwa cinta bangsa merupakan kehendak Allah bagi orang-orang Kristen dimana pun hidup di muka bumi ini.
Nasionalisme merupakan wujud ketaatan kepada Kristus yang cmengajarkan tentang identitas orang percaya, yakni “garam dan terang bagi dunia”, khususnya menjadi garam dan terang bagi Indonesia.
Kita sadar dan mengakui bahwa para pemimpin dan pengusaha Kristen Indonesia banyak yang jatuh dalam dosa dan merugikan negara.
Ada koruptor kelas kakap, ada pelaku perdagangan manusia, ada politisi yang menipu, ada penegak hukum yang menerima suap, dan banyak lagi.
Mereka tidak menjadi garam dan terang bagi Indonesia, tetapi ikut serta menyebabkan Indonesia semakin gelap dan darurat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.