Berita Kota Kupang
STIPAS KAK Kupang Lepas 64 Wisudawan di Wisuda Angkatan ke-22
Dalam lembaga STIPAS KAK para stakeholder berusaha untuk membentuk manusia-manusia berkarakter inklusif dan berkualitas yang siap diutus ke seantero
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung Kupang (STIPAS KAK) melepas 64 lulusan dalam acara wisuda yang digelar di Harper Hotel Kupang, Selasa, 13/08/2024.
Dalam acara wisuda ini, Rm. Drs. Gerardus B. Duka, Lic. Theol, membawakan orasi ilmiah berjudul "Artificial Intelligence dan Kesadaran Moral: Implikasi pada Pendidikan Generasi Muda".
Ketua STIPAS KAK RD. Dr. Florens Maxi Un Bria, S. Ag, M. Sos., dalam sambutannya mengatakan, STIPAS KAK terpanggil untuk menghadirkan kecerdasan bangsa melalui pelayanan publik di bidang pendidikan.
Dalam lembaga STIPAS KAK para stakeholder berusaha untuk membentuk manusia-manusia berkarakter inklusif dan berkualitas yang siap diutus ke seantero Nusantara dan dunia menjadi katekis dan pendidik keagamaan Katolik sesuai visi STIPAS KAK menjadi lembaga pendidikan tinggi keagamaan Katolik yang unggul, berkompeten, berdaya saing dan mandiri secara global di bidang pendidikan agama Katolik dengan telah berupaya merealisasi misinya antara lain menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang pendidikan Agama Katolik, beriman, berintegritas dan bermoral.
"Hari ini kita bersyukur karena pada momentum wisuda angkatan ke-22 ini akreditasi Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik STIPAS KAK telah mengalami loncatan peningkatan status dari Baik menjadi Baik Sekali," kata Rm. Maxi.
"Hasil reakreditasi oleh Badan Akreditasi Mandiri pada tanggal 6 Juli 2024 dengan status akreditasi demikian STIPAS KAK telah memberikan asuransi dan garansi penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu sesuai tuntutan standar nasional," tambahnya.
Menurut dia, penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia yang demikian telah menghadirkan juga sebuah wajah pelayanan publik yang bermartabat.
Romo Maxi berharap di tahun 2029 STIPAS KAK akan meraih predikat Unggul dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai standar mutu nasional.
"Kita terus bergerak bersama menuju masa depan yang lebih baik dalam kasih Kristus yang menginspirasi dan meneguhkan perjuangan kita bersama untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam manajemen kolaborasi pentahelix yang hari ini kita sadari bahwa perayaan hari ini adalah perayaan konfirmasi dan implementasi kolaborasi pentahelix pemerintah, masyarakat, akademisi, media dan badan usaha. Tanpa itu kita tidak dapat berbuat banyak karena tidak mungkin kita bekerja sendirian," ujarnya.
"Ada pepatah, alone we do little, together we do much. Bersama spirit pentahelix ini kita dapat melakukan banyak hal untuk kemajuan dan pengembangan STIPAS KAK," lanjutnya.
STIPAS KAK terus berbenah dan berjuang memastikan diri untuk meraih predikat unggul dan internasional di masa depan sesuai dengan standar penyelenggaraan pendidikan nasional, karena itu beberapa langkah strategis telah diambil dan akan terus dikembangkan.
Yang pertama, STIPAS KAK memastikan mempersiapkan kualifikasi sumber daya manusia para dosen ke jenjang doktoral. Hari ini dari ke-14 dosen STIPAS KAK 2 dosen memiliki kualifikasi doktoral, 6 dosen kandidat doktor, dan setiap tahun STIPAS KAK mengirim 2 dosen untuk mengambil program doktoral sehingga pada tahun 2030 diharapkan semua dosen STIPAS KAK telah mencapai kualifikasi S3 sementara para tenaga pendidik yang potentsial diberi kesempatan untuk mengambil pendidikan strata 2.
STIPAS KAK telah membangun kerjasama dengan berbagai pihak, bersama para Pastor Paroki, stakeholder, pemerintah, sekolah pengguna lulusan STIPAS KAK, kongregasi internasional, Konsulado Timor Leste, KBRI di Dili dan beberapa lembaga lainnya.
Sejak tahun akademik 2023-2024 para mahasiswa STIPAS KAK telah dikirim untuk melaksanakan kuliah kerja nyata di Distrik Suai dan Distrik Oekusi, Timor Leste, sementara di tahun akademik 2024-2025, minggu lalu, STIPAS KAK telah mengirim 2 duta untuk melaksanakan program praktek pengalaman lapangan di Seminari Balido, Dili dan Pusat Kebudayaan Indonesia di KBRI Dili, Timor Leste.
Para mahasiswa melaksanakan PPL di Seminari Dili dan mengajar Bahasa Indonesia pada Pusat Kebudayaan Indonesia di KBRI diharapkan mendapatkan sertifikat Internasional sebagai kontribusi bagi pengembangan STIPAS KAK menuju predikat unggul.
Pada tahun akademik 2024-2025 STIPAS KAK telah menerima 4 mahasiswa luar negeri dengan beasiswa dari Yayasan Swastisari Kupang. Apa yang dilakukan adalah implementasi dari MoU bersama Konsulado Timor Leste.
STIPAS KAK dalam tiga tahun terakhir mendapatkan apresiasi dan animo yang tinggi dari masyarakat provinsi NTT dan Timor Leste. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan calon mahasiswa STIPAS KAK yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Baca juga: Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Harap Kembalikan Masa Jaya Pendidikan Katolik
"Tahun 2024 yang mendaftar sebanyak 360 orang dan kita siap untuk menerima 220 mahasiswa dengan mempertimbangkan rasio ketersediaan dosen dan infrastruktur ruang perkuliahan yang mendukung terselenggaranya pendidikan tinggi yang memenuhi standar pendidikan nasional," ujarnya.
Jumlah mahasiswa STIPAS KAK pada tahun 2024-2025 akan mencapai 634 mahasiswa karena sebelumnya jumlah mahasiswa STIPAS KAK sebanyak 468.
57 persen dari seluruh mahasiswa STIPAS KAK mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama dengan total nilai Rp.1.850.400.000 yang ditransfer langsuyke rekening mahasiswa penerima beasiswa. Bantuan untuk biaya operasional STIPAS KAK Rp. 792.800.000 sehingga total bantuan yang diterima pada tahun akademik 2023-2024 sebanyak Rp. 2.463.200.000
Hasil verifikasi data wisudawan ditemukan bahwa bila pada angkatan tahun sebelumnya IPK tertinggi di angka 3.70 dan IPK rata-rata 3.40 maka setelah mendapatkan perhatian dari pemerintah hari ini wisudawan meraih IPK tertinggi di angka 3.87 dan IPK rata-rata angkatan ini di angka 3.46.
Dikatakan Rm. Maxi, ada penciri dari program pendidikan keagamaan Katolik STIPAS KAK bersama perguruan tinggi keagamaan Katolik lainnya di Indonesia yaitu dengan melaksanakan atau merayakan Missio Canonica yang dipersembahkan oleh YM Uskup Agung.
"Para wisudawan/ti akan memperoleh kewenangan mengajar dan dipercayakan sebagai katekis karena mengikuti Missio Canonica. Tanpa Missio Canonica kuasa mengajar yang diberikan oleh YM Uskup Agung Kupang maka ijazah ini tidak berdaya optimal. Itulah sebabnya sertifikat Missio Canonica dan penegasan dari STIPAS KAK yang mewajibkan para calon wisudawan/tu mengikuti Missio Canonica adalah hukum tertinggi yang tidak tergantikan," jelasnya.
Dengan demikian, sikap siap taat kepada pimpinan Gereja lokal, Uskup Agung Kupang dengan nilai-nilai serta dogma yang diberikan harus terus ditumbuhkan.
"Pada momentum ini saya ingin menegaskan kenapa ini penting? Karena dalam perjalanan ditemukan bahwa ada alumni tamatan STIPAS dengan gelar sarjana Agama karena alasan perkawinan berpindah ke komunitas lain dan tetap mengajarkan Agama Katolik. Tetapi dengan Missio Canonica ketika hal itu terjadi maka kuasa mengajar dan status katekis akan ditarik baik oleh STIPAS KAK dan terutama oleh pimpinan Gereja partikular," ujarnya. (uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
PKL di Jalan Timor Raya Sampaikan Pesan dan Harapan di HUT Kota Kupang |
![]() |
---|
“Kolam Kecewa” tak Mengecewakan Warga Oepura. Dari Sumur Meluap Jadi Tempat Rekreasi |
![]() |
---|
Novlano Umbu Rey, Bayi Lima Bulan, Nyaman Dalam Dekapan Wali Kota Kupang |
![]() |
---|
Minggu Palma di Paroki St Yoseph Naikoten, Romo Nani Ajak Umat Jangan Jadi Pendendam |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Kupang Hadiri HUT ke-12 SMPK Citra Bangsa Mandiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.