Berita Mangarai Barat
Ada 3.396 Komodo di Kawasan Taman Nasional Komodo, Begini Cara BTNK Menghitungnya
Ia menjelaskan ada sampel lokasi dalam penghitungan populasi Komodo menggunakan metode Site Occupancy. Luas Masing-masing lokasi sampel sekitar 500m2
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
Adapun metode CMR, jelas Arif, metode untuk mengetahui perkembangan Komodo. Dengan metode CMR, identifikasi komodo menggunakan perangkap.
"Kalau Site Occupancy kita hanya melihat dari kamera. Melalui CMR kita bisa melakukan identifikasi Komodo. Kita menggunakan trapping, kita menggunakan trap cash yaitu perangkap untuk Komodo. Komodo yang ditangkap ini kemudian yang kita data. Data morfologi ini kita pasang pit-tag," jelas Arif.
Sejak 2022 BTNK sudah melakukan taging (penandaan dengan memasang microchip) kepada beberapa satwa Komodo. Taging ini yang akan bisa melihat perkembangan Komodo, termasuk bisa mengetahui jenis kelamin komodo.
"Ketika kita pasang taging itu pada Komodo yang masih muda kita melakukan monitoring di tahun depan. Ketika ditangkap kita bisa tahu kondisinya seperti apa. Ketika muda kita juga belum tahu jantan atau betina. Ketika tertangkap lagi kita bisa tahu jantan atau betina. Selain itu dari faktor kesehatan seperti apakah terhitung sehat atau menurun. Hingga saat ini kami sudah mencatat seribu lebih mengidentifikasi komodo ini," tandas Arif. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.