Liputan Khusus
Lipsus - Krisis Air Bersih di Sikka NTT, Warga Tadah Air dari Tebing
Untuk mendapatkan air bersih setiap hari, warga mengambil air yang keluar dari lubang kecil di dinding bukit yang sumber mata air Wairbura.
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Krisis air bersih terjadi di Dusun Wairbura, Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka saat memasuki musim kemarau.
Untuk mendapatkan air bersih setiap hari, warga mengambil air yang keluar dari lubang kecil di dinding bukit yang dikenal dengan sumber mata air Wairbura.
Sebelum mengambil air, warga harus membersihkan dedaunan di sumber mata air tersebut, kemudian satu persatu mengantri untuk mengambil air bersih di balik dinding bukit tersebut.
Baca juga: Lipsus - Tuntutan Biaya Pendidikan Anak, Warga Sumba Timur Gadaikan Ratusan Tenun Ikat
Yustinus, warga Desa Darat Gunung menuturkan, warga setempat sangat kesulitan untuk mendapatkan air minum bersih. Warga hanya mengandalkan salah sumber mata air di wilayah itu yaitu mata air Wairbura.
"Sejak lama kami gunakan air di kali ini, air ini untuk minum dan mandi. Kalau untuk minum kami ambil air di lubang ini, kalau mandi ambil air di luar sini," katanya Kamis (1/8).
Kata dia, sumber mata air Wairbura itu bukan hanya digunakan oleh warga setempat namun digunakan juga oleh warga di desa tetangga. Orang luar juga datang mengambil air di sini menggunakan mobil dan motor.
Dijelaskannya, setiap hari harus berjalan kaki ke wilayah sumber mata air sebanyak lima sampai enam kali untuk mengambil air. Sekali ambil air, warga hanya mampu membawa 10-15 liter air ke rumah masing-masing. Air tersebut digunakan untuk dikonsumsi dan menyiram tanaman di pekarangan rumah.
"Setiap hari saya ke sini ambil air, kadang lima sampai enam kali,"ujarnya
Selain itu, tidak berfungsinya jaringan PDAM di wilayah itu membuat warga sangat kesulitan mendapatkan air minum bersih. Warga hanya berharap kepada pemerintah untuk membantu memperbaiki jaringan PDAM yang rusak di wilayah itu.
Penjabat Kepala Desa Darat Gunung Paulus Yulianus mengatakan, sebanyak 370 Kepala Keluarga atau 1700 jiwa yang tersebar di empat dusun di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura saat ini memang terdampak krisis air bersih.
Yulianus mengatakan, dari empat dusun yang terdampak krisis air bersih, hanya satu dusun yang sudah ditanggulangi pemerintah desa setempat dengan membangun satu unit sumur bor air.
"Dari empat dusun yang terdampak air minum bersih, baru satu dusun yaitu dusun Hurabegor yang kita sudah tanggulangi dengan pembangunan mesin sumur bor," ujarnya Jumat (2/8).
Sementara itu, di dusun Natarita terdapat sumber mata air yang melimpah namun terkendala mesin pompa air. saat ini pemerintah sedang berupaya memperbaiki jaringan pipa. Juga menunggu tenaga teknisi untuk ke lokasi memperbaiki mesin agar air bisa masuk ke bak penampungan dan kemudian bisa digunakan warga.
Kata Yulianus, dua dusun lainnya yakni Dusun Wairbura dan Dusun Natarleba hingga saat ini belum ada solusi. Kini warga hanya mengandalkan air kali, sedangkan bagi warga yang mampu bisa membeli air tangki.
"Dua dusun yang belum ada solusi itu sekitar 150 lebih KK," ujarnya.
Dijelaskannya, untuk mengatasi krisis air minum bersih ini, Pemerintah Desa Darat Gunung melalui musyawarah perencanaan tingkat Desa, sudah memutuskan untuk melakukan program fisik untuk air minum pada tahun 2025 mendatang.
"Saat musyawarah perencanaan tingkat desa beberapa waktu lalu kita sudah sepakat, tahun depan itu hanya program fisik untuk air minum. Sudah disepakati tinggal verifikasi lapangan untuk melihat besaran kebutuhan dana dan kita sudah berproses mulai tahun ini," jelasnya.
Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas PUPR dan rencananya akan ditindaklanjuti. Di Desa Darat Gunung mempunyai sejumlah titik mata air namun masih terkendala dana untuk pembangunan jaringan air minum bersih.
Ia hanya berharap Pemerintah Kabupaten Sikka untuk membantu mengintervensi perbaikan jaringan yang ada atau penambahan perluasan jaringan air di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura.
"Sumber mata air banyak namun terkendala sumber dana. Harapannya ada intervensi perbaikan jaringan yang ada atau penambahan perluasan jaringan air oleh Pemerintah Kabupaten Sikka," harapnya.
Pemda Harus Segera Bertindak
KRISIS air bersih yang terjadi di Dusun Wairbura, Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, disorot wakil rakyat di DPRD Sikka.
Stef Sumandi, anggota DPRD dari Fraksi Partai PDIP Perjuangan Sikka menegaskan pemerintah harus segera mengambil langkah solutif dengan mencari sumber air terdekat dan membangun jaringan dan fasilitas air minum bersih lainnya untuk warga.
"Pemerintah kita minta tanggap dan cepat untuk mengambil langkah-langkah solutif untuk mencari sumber air dan membangun jaringan dan fasilitas air minum bersih untuk warga," ujarnya Jumat (2/8).
Kata dia, jika krisis air bersih tidak bisa segera diatasi maka masyarakat akan mengalami kesulitan air bersih dan akan berdampak kerugian yang cukup besar terhadap tanaman pertanian warga.
Dikatakannya, di saat musim kemarau berkepanjangan saat ini menjadi penyebab krisis air di sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka.
Ia mengimbau Pemerintah Kabupaten Sikka segera membuat terobosan untuk memastikan warga mendapat air bersih. Sehingga tidak bergantung pada bantuan yang bersifat sementara. Apalagi, warga kesulitan mendapatkan air bersih rentan dengan risiko pe¬nyebaran penyakit. (cr4)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.