Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 4 Agustus 2024, "Mengakui Tuhan Dalam Kata dan Tindakan"

Dunia semakin canggih dan pengetahuan semakin tinggi, namun nilai keteladanan semakin menurun. Kita mengalami degradasi moral,

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pdt. Frans Nahak, S.Th 

Sebelum memperoleh jabatan, bertemu dengan orang-orang kecil memberi hormat dengan menyapa, tetapi setelah memperoleh jabatan, berjalan dengan leher tegak, diberi salam sengaja tak mendengar. Coba perhatikan, bagaimana penampilan anak-anak atau istri atau suami dari si pejabat. Hidup berfoya-foya karena memanfaat jabatan yang diberikan oleh Tuhan melalui rakyat. Rupanya, bukan hanya anak-anak imam Eli yang memanfaatkan jabatan, tetapi anak-anak manusia di zaman ini tidak jauh berbeda dengan anak-anak imam Eli. Firman Tuhan mengingat Anda dan saya supaya memanfaatkan jabatan yang dipercayakan untuk melayani sesama.

Ketiga, sebagai seorang pemimpin, imam, harus memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran kepada orang terdekat, keluarga kita bahkan orang yang membantu kita. Imam Eli tidak berani menegur dengan tegas anak-anaknya. Pelajaran bagi kita, sebagai pemimpin suara Anda dan saya jangan hanya lantang dan tajam, mengkritis orang-orang kecil, orang yang tidak ada hubungan dengan kita, namun tumpul kepada orang yang dekat dengan kita, apalagi dia pernah bantu kita.

Dosa pemimpin masa kini adalah hukuman dan disiplin tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. Kita diingatkan oleh Firman Tuhan untuk tidak memandang bulu dalam menegakkan kebenaran.

Keempat, jika kita tidak menjaga kekudusan peribadahan dan kekudusan hidup, tidak menggunakan jabatan untuk melayani, tidak berani tegas mengatakan kebenaran kepada mereka yang dekat dengan kita, maka kepercayaan yang Tuhan berikan bisa diambil kembali, sebab jabatan dan kuasa adalah pemberian Tuhan.

Masih banyak orang, masih banyak gereja, yang menjaga kepercayaan Tuhan yang Tuhan pakai untuk melayani. Dalam bacaan ini, abdi Allah memberitahukan kepada Eli bahwa jabatan imam akan diberikan kepada Samuel.

Kelima, kita berada dalam perayaan bulan kebangsaan. Negara kita berideologikan Pancasila, dan segenap anak bangsa dari berbagai latar belakang mengikrarkan keimanan kita dalam sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”. Setiap hari minggu dalam liturgi kita (GMIT), setelah mendengarkan Firman Tuhan kita semua berdiri dan mengikrarkan pengakuan iman di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya.

Ikrar-ikrar ini tidak hanya dengan kata tetapi dinyatakan dalam tindakan untuk merawat kehidupan bersama sebagai warga negara. Pengakuan kita akan Tuhan membuat kita mampu menolak berbagai godaan-godaan dari dunia yang menggiurkan sehingga kita fokus pada panggilan kita sebagai warga gereja dan warga masyarakat. Amin. FN. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved