Lewotobi Erupsi
'Metafora Suami-Istri' Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT Masih Erupsi
Keduanya bernama Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan. Letaknya di antara Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Flores Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Sepasang gunung yang saling berdampingan terpacak megah di bagian tenggara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keduanya bernama Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan. Letaknya di antara Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur.
Gunung ini berkelindan erat dengan sebutan pasangan "Suami dan Istri". Keduanya seperti menempati satu singgasana, semakin indah karena ada lautan yang melingkar sepanjang wilayah selatan.
Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut masih erupsi dengan status Level III (Siaga) bahkan sempat ke Level IV (Awas). Letusannya sudah terjadi sejak Desember 2023 hingga saat ini, Rabu, 31 Juli 2024.
Sementara Gunung Lewotobi Perempuan yang masih aktif dengan Level I (Normal) memiliki tinggi 1.703 meter di atas permukaan laut (MDPL). Gunung ini sempat naik ke Level II (Waspada) namun aktivitasnya cenderung menurun hingga kembali normal.
Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, Pemkab Flores Timur Terkesan Masa Bodoh
Menurut masyarakat adat di Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan merupakan nenek moyang atau leluhur.
Tuan Tanah Suku Puka di Nawokote, Tobias Lewotobi Puka, menyebutkan kedua gunung punya nama lokal yaitu 'Ile Lake' dan 'Ile Wae'.
"Ile Lake artinya gunung laki, kalau Ile Wae itu gunung perempuan. Kami juga menamainya 'Ile Bele' atau gunung besar. 'Ile Bele' adalah satu kesatuan dari Ile Lake dan Ile Wae," katanya beberapa waktu lalu.
Hampir setiap tahun, atau dalam masa-masa tertentu, masyarakat Nawokote menggelar ritus sakral, salah satunya 'Tuba Ile' untuk memberi makan gunung sekaligus memohon maaf atas segala perilaku buruk manusia.
Ritus 'Tuba Ile' terakhir digelar tanggal 7 Desember 2023. Saat itu Gunung Lewotobi Laki-laki terus erupsi dan memuntahkan abu vulkanik tebal ke sembilan desa.
Baca juga: Lewotobi Erupsi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Ritus Tuba Ile melibatkan enam suku penting, seperti Puka, Wolo, Noba, Tobi, Tapun, dan Kwuta. Mereka membawa sesajen berupa beras, arak (minuman tradisional), sirih, kapas, pinang, dan hewan kurban.
Tobias menerangkan, Ile Lake dan Ile Wae yang dipercaya sebagai nenek moyang lelaki dan perempuan akan marah apabila manusia berperilaku menyimpang dengan alam.
"Jadi tidak boleh tebang hutan sembarang, bakar hutan, atau ambil barang-barang di lokasi gunung, termasuk aktivitas galian c," katanya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.