Breaking News

Berita Sabu Raijua

Jaga Kedaulatan Rupiah dalam Kehangatan KRI Ajak-653 di Pulau Sabu Raijua 

Dengan Posisi tersebut, Kabupaten Sabu Raijua termasuk Kabupaten Perbatasan dan/atau wilayah terluar.

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-KRI AJAK-653
Anak-anak sekolah Dasar di Pulau Raijua, Kabupaten Sabu Raijua masuk dan foto bersama di KRI Ajak 653 di Pelabuhan Nemo, Raijua pada Sabtu, 27 Juli 2024. 

"Kemarin itu kesempatan yang luar biasa di Raijua kita sangat disambut sangat baik begitu juga di pulau sabu ini, disambut sangat baik dan meriah, welcome. Kita juga senang. Di Raijua kekeluargaannya bagus. Guyub, rukun, terus saya salut aja gitu,"ungkap lulusan Akademi AL ini saat tiba di Pelabuhan, Seba Sabu Raijua pada Minggu, 29 Juli 2024.

Antusias masyarakat yang luar biasa menyambut mereka membuatnya terenyuh dan membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk melihat dan berkeliling di dalam salah satu kapal perang jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yang bertugas sebagai elemen pemukul musuh, termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam.

Ini dilakukan agar masyarakat Raijua khususnya anak-anak muda bisa mengenal AL lebih dekat dengan harapan bisa mengajak generasi penerus Indonesia ini bisa bergabung bersama AL. "Seperti kemarin di Raijua itu antusiasnya luar biasa,"lanjut Novyan.

Berkesan. Kata yang bisa dikatakan Letkol Novyan untuk Raijua. Menghabiskan waktu dua malam satu hari di Raijua memberikan kesan baik bagi Letkol Novyan sendiri. Pada Minggu, pagi tim ERB dalam KRI Ajak-653 meninggalkan Raijua menuju Sabu Besar atau Pulau Sabu sebagai titik kedua ERB tahun ini.

"Senang sih, senang banget. Kalau saya di angkatan laut mengunjungi pulau-pulau di perbatasan kalau kita tidak operasi perbatasan atau tidak mendukung kegiatan BI, kita jarang juga melaksanakan. Ada operasi yang namanya operasi wilayah perbatasan saya sering berkunjung tetapi kalau untuk sandar harus tahu di situ ada dermaga atau tidak. Kami sampaikan ke pimpinan bahwa di tempat ini bisa disandari. Nanti kalau ada KRI lewat untuk transit atau untuk olahraga bersama, pembinaan wilayah maritim atau melihat potensi maritim yang bisa diangkat, bisa kita laksanakan,"jelasnya.

Ia juga berharap, kerja sama BI dan AL semakin bagus dan ERB semakin bertambah setiap tahunnya. 

Asisten Penyedia Perkasan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT, Joko Sri Hartanto mengatakan dengan ERB ini diharapkan, masyarakat semakin teredukasi terutama cara memperlakukan uang dengan CBP sehingga kondisi uang layak pakai semakin banyak di wilayah Sabu dan Raijua.

Hal ini tentunya karena perlakuan kurang bagus pada uang. Seperti masih banyak ditemukannya uang yang siremas-remas, disimpan dal kantong ajaib. "Maka kita edukasi, masyarakatnya supaya lebih cinta dengan Rupiah karena simbol kedaulatan Bangsa,"ujar Joko.

Saat bersandar di Pelabuhan Seba, Sabu Raijua, hal yang sama dilakukan yaitu membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk melihat KRI Ajak-653. Mulai dari anjungan, diperkenalkan alat-alat dan perlengkapan di dalam kapal kepada orang tua dan juga anak-anak yang sangat bersemangat.

Di anjugan, mereka dipersilakan duduk di kursi kemudi, kemudian melihat dengan menggunakan teropong serta berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Artinya, momen ini sangat langka apalagi anak-anak yang berada di pulau 3T yang sangat jarang memasuki kapal seperti ini.

POS-KUPANG.COM juga berkesempatan untuk room tour melihat kondisi di dalam KRI Ajak-653 seperti dapur, ruang makan dan ruang-ruang lainnya yang di dalam kapal ini. Usai melakukan rangkaian kegiatan di Sabu Raijua, tim ERB kemudian melanjutkan pelayaran menuju titik ketiga. KRI Ajak-653 bertolak dari Pelabuhan Seba, pada Minggu, 28 Juli 2024 sekira pukul 22.00 WITA menuju Rote Ndao.(dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved