Hari Anak Nasional
DP3AP2KB NTT, PERSAGI dan UNICEF Kampanyekan Perlindungan Anak NTT dari Kekerasan dan Masalah Gizi
Mari Lindungi Anak NTT dari kekerasan dan masalah gizi demi menuju Indonesia maju. Selamat Hari Anak Nasional 2024. Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2024, Pemerintah NTT melalui kerja sama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT dan UNICEF Perwakilan NTT dan NTB melalui Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI NTT) menggelar kampanye perlindungan anak dari kekerasan dan masalah gizi.
Kampanye dengan tema ‘Lindungi Anak NTT Kekerasan dan Masalah Gizi, menuju Indonesia Maju’, ini dihadiri sekitar 750 anak dan warga NTT.
Kegiatan ini berlangsung di arena Car Free Day di Jalan El Tari Kupang, Provinsi NTT, Sabtu 27 Juli 2024 .
UNICEF merupakan lembaga dunia PBB yang memiliki mandat untuk perlindungan hak-hak anak, termasuk hak anak untuk bebas dari kekerasan dan mendapatkan tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi dirinya, tanpa masalah termasuk masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi/ obesitas.
Kampanye ini mendukung tema HAN Tahun 2024 yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju yang bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi dan suara anak sekaligus meningkatkan kesadaran publik atau masyarakat umum untuk perlindungan hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28.
Dua isu utama hak anak diusung dalam kampanye kali ini yaitu perlindungan hak anak dari kekerasan dan perlindungan dari masalah gizi baik kekurangan gizi (termasuk stunting, wasting, anemia) maupun kelebihan gizi (gizi lebih dan obesitas).
Yudhistira Yewangoe, Kepala Kantor UNICEF Kupang Field Office melalui Nutrition Officer, Ha’i Raga Lawa menyampaikan Hari Anak Nasional 2024 menjadi pengingat pentingnya melindungi anak-anak di NTT dari kekerasan dan permasalahan gizi.
"Setiap anak berhak atas lingkungan yang aman dan sehat, dan dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa anak-anak di NTT memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi mereka sepenuhnya. Mari kita berkomitmen untuk membina generasi emas untuk tahun 2045 dengan melindungi hak-hak mereka hari ini," ujar Ha'i Raga Lawa.
Kepala DP3AP2KB Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, S.Si, Apt, MM pada peringatan Hari Anak Nasional ini mengimbau kepada seluruh anggota keluarga dan masyarakat untuk tanggap dan peduli terhadap segala bentuk kekerasan.
Anak juga harus menjadi pelapor, jika mengalami kekerasan.
"Lindungi anak-anak kita, saat di rumah, sekolah, maupun dalam lingkungan sosial mereka. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang ramah anak. Jika diperlukan layanan aduan, konsultasi dan penanganan kekerasan pada anak dapat melalui Call Center SAPA 129, WA 08111129129 atau datang langsung ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak. Mari kita bekerja sama untuk memastikan anak-anak NTT terlindungi demi masa depannya yang cerah dan NTT Sejahtera," kata Ruth Laiskodat.
Baca juga: Wujudkan Gereja Ramah Anak, Hari Anak Nasional Diikuti Lintas Agama di GMIT Kaisarea Kolhua Kupang
Suara anak disampaikan oleh Forum Anak NTT dan Mitra Muda UNICEF. Forum Anak NTT , Viktor Jeklin menyampaikan 5 isu yang menjadi suara anak yaitu Pemenuhan Hak Anak atas KIA dan Akta Kelahiran, Pencegahan Perkawinan Anak, Perlindungan anak dari rokok, napza dan miras, perluasan dan pemerataan pendidikan serta pencegahan kekerasan dan eksploitasi terhadap anak serta sharing dalam partisipasi perayaan HAN di Papua.
Mitra Muda UNICEF (Yoel dan Merry) juga berbagi tips remaja bebas masalah gizi yaitu dengan rajin konsumsi makanan bergizi seimbang; kurangi konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak; rajin minum tablet tambah darah remaja puteri melalui program Aksi Bergizi di sekolah atau lewat Puskesmas/ Posyandu; dan terutama rutin melakukan aktivitas fisik alias tidak MAGER atau Malas Gerak.
Sementara Ketua DPD PERSAGI NTT, Agustina Rospita S.Gz, M.M sebagai penyelenggara kegiatan kampanye mengimbau peran tenaga gizi berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sebagai pendamping kader dan masyarakat harus terus dijalankan untuk mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi/ obesitas.
Kampanye yang dipandu oleh 2 MC dari ini mendapatkan sambutan antusias dari sekitar 750 peserta selain dari UNICEF dan DP3AP2KB yaitu dari SD dan SMP Islam Terpadu, SD, SMP dan SMA NCIPS, SD,SMP dan SMA Citra Bangsa, SD dan SMP Lentera, SD Kasih Yobel, SMP Generasi Unggul, SMPN 4 Kupang, mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI Kupang, STIKES Nusantara Kupang, Instruktur Senam Dinas Pemuda dan Olah Raga NTT, Organisasi Profesi (PERSAGI, IBI), Forum Anak Provinsi, Mitra Muda UNICEF, Komunitas Bacarita NTT, ASN DP3AP2KB Provinsi NTT dan Keluarga, Dinas Kesehatan NTT dan perwakilan OPD lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.