Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, “Menunjuk ke Arah Murid-MuridNya”
Maka biarlah mereka kembali dalam bimbingan Tuhan seperti yang telah Tuhan kerjakan bagi umatNya pada masa lampau.
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, “Menunjuk ke Arah Murid-MuridNya”
Hari Selasa Biasa Pekan XVI
Bacaan I:Mi. 7:14-15.18-20
Injil: Matius12:46-50
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Murid dalam pandangan umum adalah semua orang yang menjalani satu masa belajar secara tertentu dalam satu tingkatan tertentu pula untuk satu jangka waktu tertentu. Setiap tingkatan akan memiliki tuntutannya masing-masing.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024, "Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Me-Time"
Intinya mereka sebagai murid belajar pada guru mereka dan yang mengajarkan banyak hal kepada mereka. Relasi keduanya akan juga mempengaruhi tingkatan pengajaran yang akan mereka terima.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini dalam pekan biasa ke XVI ini di hari kedua, kita masih kembali disuguhkan dengan bacaan suci yang mengajak kita untuk menyerahkan diri pada penyelenggaraan Tuhan atas hidup kita dan kita diajak juga untuk siap melaksanakan firman Tuhan.
Dalam nubuat nabi Mikha, nabi mewakili umat pilihaNya untuk memohon belas kasihan dari Allah untuk kembali menggembalakan domba-dombaNya, umat pilihanNya agar mereka dapat kembali pada jalan yang benar. Karena umatNya telah menyebar ke mana-mana dan tak ada yang memimpin mereka pada jalan yang benar. Maka biarlah mereka kembali dalam bimbingan Tuhan seperti yang telah Tuhan kerjakan bagi umatNya pada masa lampau.
Ada begitu banyak tindakan-tindakan ajaib yang dikerjakan Tuhan kepada umatNya dan hendaklah dinyatakan kembali pada masa ini saat di mana, domba gembalaanNya telah tercerai berai oleh musuh. Dan karena belaskasihanMu yang besar itu, Allah akan kembali menghimpunkan umatNya karena kasih setiaNya dan janjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub nenek moyang umat pilihanNya. Atas sumpah yang Tuhan sendiri sampaikan kepada nenek moyang bangsa itu maka Nabi Mikha pun memohon belas kasihan Allah untuk menghimpun kembali semua umat yang tercerai berai.
Namun bagi Yesus, hanya orang yang melaksanakan kehendak Bapa itulah yang layak disebuat sebagai umat pilihanNya atau masuk dalam keluarga Allah, saudara dan ibu. Ungkapan ini disamapaikan oleh Yesus pada saat Yesus sedang menajar banyak orang dan mereka berkata kepada Yesus: “Lihatlah, ibuMu dan saudara-saudaraMu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.”
Bagi Yesus, tugas panggilanNya menjadi prioritas utama dibandingkan dengan hal lainnya, termasuk keluarga. Dan yang dibuat oleh Yesus selanjutnya terkesan seperti Yesus sangat mengabaikan ibu dan saudara-saudaraNya. Karena Yesus menjawab mereka: “Siapa ibuKu? Dan siapa saudara-saudaraKu?” Ungkapan Yesus ini terkesan sangat arogan dan mau menyepelekan ibu dan sudara-saudaraNya.
Namun pada saat yang sama Yesus menunjuk kepada para muridNya dan berkata: “Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu! Sebab, siapa pun yang melakukan kehendak BapaKu yang di surga, dialah saudaraKu, dialah saudariKu, dialah ibuKu.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.