Pilkada Seremtak 2024

Relawan Pro Jokowi: Gibran Mundur, Itu Untungkan PDIP

Mundurnya Gibral Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo hingga kini masih menjadi bahan pergunjingan publik.

Editor: Frans Krowin
INSTAGRAM PRABOWO
UNTUNGKAN PDIP – Mundurnya Gibran dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo sejatinya menguntungkan PDIP. Karena ada kesempatan kader PDIP naik jadi orang nomor satu du Kota Surakarta itu. 

POS-KUPANG.COM – Mundurnya Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo hingga kini masih menjadi bahan pergunjingan publik. Masih ada kontra versi terkait langkah politik yang diambil putra sulung Presiden Jokowi tersebut.

Atas fakta itulah, sehingga Relawan Pro Jokowi pun merespon sorotan PDIP tentang Keputusan Gibran mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

Salah satu elit PDIP,  Deddy Sitorus menyebutkan, bahwa mundurnya Gibran Rakabuming Raka dari Wali Kota Solo memperlihatkan adanya kejanggalan. Karena Gibran mundur di saat momen Pilkada Serentak 2024 baru memasuki babak restu parpol terhadap para kandidat.

Menurut Bendahara Umum Relawan Pro Jokowi Panel Barus, sorotan elit politik PDIP itu hanya sekadar pansos belaka. Sorotannya terhadap Gibran itu sangat tidak cermat. Makanya bagi kami itu hanya sekadar pansos.

"Statement Deddy Sitorus yang mengatakan mundurnya Gibran dianggap janggal, menurut kami statement itu hanya sekadar pansos dan tidak cermat," kata Panel di Kantor DPP Projo, Jakarta.

Dikatakannya, bahwa mundurnya Gibran dari Wali Kota Solo itu menguntungkan PDIP. Sebab, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa otomaris dilantik untuk menggantikan posisi Gibran.

"Mundurnya Gibran juga sebenarnya sebuah kesempatan ya bagi kader PDIP yang namanya Teguh Prakosa karena dia secara otomatis jadi Wali Kota Solo," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Panel, tidak ada yang spesial dari mundurnya Gibran dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo tersebut. Sebab putra sulung Presiden Jokowi itu mundur menjelang pelantikannya sebagai wakil presiden RI terpilih.

"Sebenarnya mundurnya Gibran ini adalah persiapan diri dari Mas Gibran untuk siap-siap menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus mempertanyakan alasan Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo.

Deddy menganggap langkah Gibran mundur dari Wali Kota Solo merupakan keputusan yang aneh.

"Ini menurutku keputusan yang sangat aneh dan patut dipertanyakan apa sih motifnya gitu lho," kata Deddy saat dihubungi, Selasa 16 Juli 2024.

Dia menegaskan, Gibran seharusnya fokus menuntaskan tugasnya di Solo ketimbang mundur.

"Kenapa dia hanya menyisakan berapa bulan kok malah mundur tuh kan, harusnya kan dia ini dong keluar dari Solo tuh baik-baik bukan mundur. Selesaikan masa tugasnya kan," ujar Deddy.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menyebut, harusnya Gibran mundur saat masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.

"Karena harusnya dia mundur kan sebaiknya waktu masuk masa kampanye dong. Ya, harusnya, menurut saya etikanya harusnya ada di sana," ucapnya.

Deddy berpendapat, tak ada alasan urgen yang mengharuskan Gibran mundur dari Wali Kota Solo.

Baca juga: Setelah Gibran Rakabuming Raka Lolos di MK, Kini Kaesang Pangarep Lolos di MA untuk Pilkada

Baca juga: Elektabilitas Kaesang Pangarep Lebih Unggul dari Kapolda Jawa Tengah

"Kalau kemarin enggak mundur atau cuti pas kampanye ya harusnya sekarang selesaikan saja. Toh enggak ada yang urgent sehingga beliau harus mundur kan," ungkapnya.

Dia menambahkan, seharusnya Gibran menuntaskan seluruh janjinya kepada masyarakat Solo sebelum mundur.

"Kemarin waktu kampanye malah enggak cuti. Kok ini udah enggak ada tanggung jawab kampanye malah mundur," tutur Deddy. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved