Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024, "Pergi ke Tempat yang Sunyi"

Tempat baru bisa jugau memberikan inspirasi baru untuk tugas kita berikutnya karena kita coba melihatnya dalam perspektif yang berbeda

Editor: Eflin Rote
Foto Pribadi
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 21 Juli 2024 

Renungan Harian Katolik
Bruder Pio Hayon SVD
Hari Minggu Biasa Pekan XVI
Minggu, 21 Juli 2024.
Bacaan I: Yer. 23: 1-6
Bacaan II: Ef. 2: 13-18
Injil : Mrk. 6: 30-34

“…pergi ke tempat yang sunyi”

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tempat yang sunyi biasanya diibaratkan dengan tempat yang nyaman dan
membuat pikiran dan hati kita menjadi tenang dan tentunya juga membuat tubuh kita pun beristirahat sejenak dari
aktivitas kita yang sudah menguras banyak energi.

Maka banyak orang akan mencari tempat-tempat ini untuk beristirahat untuk pulihkan tenaga juga beban pikiran. Tempat baru bisa jugau memberikan inspirasi baru untuk tugas kita berikutnya karena kita coba melihatnya dalam perspektif yang berbeda yaitu dari sudut pandang di tempat yang sunyi.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini liturgi gereja memasuki pekan ke XVI dalam masa biasa liturgi kita. Kita disuguhkan dengan bacaan-bacaan suci yang mengarahkan kita pada gembala dan domba-dombanya.

Dalam bacaan pertama, kitab nabi Yeremia menyerukan kecaman Tuhan kepada para gembala yang telah meninggalkan domba-domba mereka yaitu umat pilihanNya, bangsa Israel.

Para gembala itu telah diberi kepercayaan untuk menggembalakan domba-domab itu, tapi mereka meninggalkan dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Dan Tuhan mengumpulkan mereka kembali dan membuat hidup mereka
menjadi tentram.

Bagi para gembala yang tidak menjalankan tugas penggembalaan mereka akan dihukum untuk membalas kejahatan mereka dan mengangkat gembala-gembala yang lain untuk bisa menjaga kambing-dombaNya.

Menjadi menariknya adalah Tuhan menyebutnya bukan hanya domba tapi kambing dombaNya. Tidak disebutkan hanya domba tapi juga kambing. Artinya, Allah juga sangat memperhatikan bangsa-bangsa lain selain bangsa pilihanNya,

Yehuda dan Israel. Allah mau menyatakan diriNya juga sebagai Allah yang universal dan Dia adalah Allah untuk segala
bangsa.

Dan di dalam Yesus itulah kita memperoleh kebenaran iman bahwa dalam nama Yesus itulah semua lutut
bertekuk dan yang mempersatukan semua orang di bawah kekuasaanNya : ”Ia datang dan memberitakan damai
sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan kepada mereka yang ‘dekat’.

Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.” Penegasan santo Paulus dalam bacaan kedua ini semakin mengutkan iman kita akan Yesus. Dan dalam Injil itu Yesus sendiri membuktikan betapa diriNya sangat memperhatikan semua orang yang membutuhkan diriNya. Kisah ini dimulai dengan Yesus dan para muridNya yang mau menyeberang untuk mencari tempat yang sunyi.

Permintaan Yesus ini diawali dengan diselesaikan tugas perutusan para murid dan mereka berkumpul kembali dengan Yesus untuk membicarakan semua hal yang telah mereka kerjakan. Di sini pasti mereka sharing juga evaluasi atas apa yang sudah mereka kerjakan dalam perutusan mereka. Dan tentunya mereka kecapaian setelah
perutusan itu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved