Breaking News

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 18 Juli 2024, Disabilitas Rohani

Bagi Yesus, keutuhan dan kesempurnaan fisik ataukah tidak bukan masalah. Yang terutama bagi-Nya ialah kondisi keutuhan atau kecacatan hati.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-SHUTTERSTOCK/BRO.VECTOR
Ilustrasi penyandang disabilitas. 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 18 Juli 2024, Disabilitas Rohani, merujuk pada KITAB EFESUS 5:22-33.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024. 

Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Pendidikan dengan Tema  "GMIT BERHIKMAT”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Tindakan penyembuhan yang selalu dilakukan oleh Yesus merupakan tanda bahwa Ia adalah Mesias.

Bagi Yesus, keutuhan dan kesempurnaan fisik ataukah tidak bukan masalah. Yang terutama bagi-Nya ialah kondisi keutuhan atau kecacatan hati.

Tindakan kesembuhan yang dilakukan Yesus, juga memberikan pesan yang sangat kuat tentang eskatologis, dimana semua kelemahan fisik akan dilenyapkan (Yes 35:5-6).

Rasul Paulus menegaskan pola relasi yang kuat antara Kristus dan jemaat melalui relasi suami-istri. Tindakan seorang suami terhadap istri digambarkan dalam tindakan Yesus Kristus sebagai Kepala jemaat.

Sebagai Sang Kepala, Kristus menjaga dan melindungi jemaat dengan kasih yang rela berkorban, menyerahkan diri, rela menderita.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 17 Juli 2024, Belajar dari Ilmuwan Kristen

Kristus menjaga dan melindungi jemaat sedemikian rupa dan memastikan agar pada jemaat jangan ada cacat atau kerut atau yang serupa itu.

Ia menjaga agar jemaat tetap kudus dan tidak bercela. Dalam teks ini kita menemukan lagi bahwa istilah cacat sama sekali tidak ada kaitan dengan keadaan fisik, melainkan keadaan rohani. Istilah cacat memiliki arti keadaan tidak kudus secara rohani.

Dan keadaan tidak kudus atau disabilitas rohani inilah yang Kristus tidak inginkan ada di dalam jemaat sehingga Ia menyatakan diri sebagai Kepala yang menjaga dan melindungi jemaat sebagai TubuhNya agar tetap kudus dan tak bercacat.

LANGKAH IMAN.

Teks ini selalu dipakai untuk menggambarkan relasi suami-istri yang sama-sama beriman kepada Yesus Kristus, namun ada kalanya kita lupa mengidentifikasi diri sebagai “istri” yaitu jemaat dan Kristus sebagai Kepala yang kepada-Nya kita semua baik laki-laki maupun perempuan wajib menundukkan diri.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved