Liputan Khusus

Lipsus - Kasus Rabies di Kabupaten Kupang Merebak, Disnak Kupang Isolasi Desa Sahraen

Korban diketahui berinisial AS (15) tahun meninggal pada 29 Juni 2024 lalu yang merupakan siswa kelas 3 salah satu SMP di Amarasi Selatan di RS Leona

Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/RYAN TAPEHEN
Suasana di Puskesnas Sonraen Amarasi Selatan, Kabupaten TTS, Provinsi NTT. 

Sebagai fasilitas kesehatan terdekat mereka baru mengetahui setelah korban meninggal dunia. Sebagai langkah antisipatif mereka mengambil tindakan cepat lewat melakukan pemberian vaksin anti rabies (VAR) bagi orang yang melakukan kontak langsung dengan korban.

"Ada 28 orang yang kita lakukan  tracing dan sudah disuntik VAR, itu orang yang berhubungan langsung dengan korban," ungkap dr. Putu.
Pengelola Rabies Puskesmas Sonraen, Anita Mengga menambahkan, pada bulan Juli 2024 ini saja dari laporan yang mereka terima sudah 4 kejadian gigitan HPR dan langsung ditangani Puskesmas Sonraen.

Salah satu keluarga korban, Ria Risty Amtiran membenarkan adiknya meninggal karena digigit anjing yang dibawa tantenya dari Bena-TTS. Dia menuturkan adiknya digigit anjing di area wajah dan hanya berupa luka gores yang tidak dalam dan anjingnya juga sudah mati beberapa hari kemudian.

Satu bulan setelah itu adiknya sakit demam dan pada 28 Juni 2024. Sekitar pukul 10.00 malam, orangtuanya langsung membawa korban ke RS Leona Kupang tanpa mengambil rujukan di Puskesmas dan meninggal pada 29 Juni 2024.

 

Pemkab Kupang Harus Serius

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kupang meminta Pemkab Kupang segera mengambil tindakan cepat mencegah virus rabies meluas pasca ada korban jiwa akibat virus ini yang ditularkan lewat anjing di Desa Sahraen Kecamatan Amarasi Selatan.

Anggota DPRD Kabupaten Kupang Hans Taopan kepada Pos Kupang, Senin (15/7) meminta agar pemerintah Kabupaten Kupang segera meminimalisir penyebaran virus rabies.

"Kalau rabies ya pemerintah segera tanggap cepat dengan lokalisir supaya jangan sampai berkembang," pintanya.

Bukan cuma kepada pemerintah, dia juga mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Kupang khususnya di Desa Sahraen agar segera mengamankan anjing peliharaan mereka dan melakukan vaksinasi supaya jangan sampai virus itu berkembang.

"Masyarakat juga harus siap anjingnya divaksin kalau tidak mau divaksin lebih baik dieliminasi saja," tegasnya.

Sementara anggota DPRD, Deasy Ballo-Foeh menambahkan melihat sudah ada kasus meninggal ini maka tindakan pencegahan dini penyebaran virus rabies di kabupaten Kupang perlu dilakukan secara intens.

"Pemerintah perlu melakukan pencegahan dini dengan melakukan langkah konkrit. Sebaiknya semua anjing masyarakat mendapatkan vaksinasi mengingat penyebaran rabies ini sangat cepat," ujarnya. 

 

Segera Tetapkan KLB Rabies

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved