Pilgub NTT

Diplomasi Koalisi Pilgub NTT ala Hanura dan PDIP, Refafi Ajak Duet, Ansy Ajak Gawi

Refafi yang juga mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Gubernur NTT di tiga partai itu mengungkapkan rasa hatinya kepada Ansy Lema melalui satu lagu

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Ketua DPD Hanura NTT, Drs. Refafi Gah (tengah) dan Ansy Lema berduet di Sekretariat DPD Hanura NTT, Jumat, 12 Juli 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPD Hanura NTT Refafi Gah mengeluarkan jurus diplomasi saat menerima kunjungan silaturahmi bakal Calon Gubernur NTT dari PDI Perjuangan, Yohanes Fransiskus Lema atau Ansy Lema, Jumat 12 Juli 2024 sore.

Refafi yang juga mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Gubernur NTT di tiga partai itu mengungkapkan rasa hatinya kepada Ansy Lema melalui satu lagu nostalgia milik Dian Piesesha, Kupasrahkan Padamu.

Lagu lawas itu dinyanyikan penuh penghayatan saat dirinya tengah memberi sambutan atas kedatangan Ansy Lema dan rombongan pengurus DPD PDI Perjuangan NTT di Sekretariat DPD Hanura NTT, jalan Hati Mulia Oebobo Kota Kupang. 

Bahkan, politisi senior berdarah Sumba-Sabu itu mengajak Ansy Lema untuk berduet dan menuntaskan lagu yang mendayu-dayu itu. 

Baca juga: Sekjen PDIP Ungkap Alasan Megawati Pilih Ansy Lema Maju Pilgub NTT

“Saya nyanyikan satu lagu judulnya Kupasrahkan Padamu, ini untuk menjawab teka-teki yang ada. Sesungguhnya pertarungan baik NTT 1 maupun 2, tentu memerlukan pengorbanan," ungkap Refafi. 

Politisi yang dikenal dekat dengan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) itu mengaku sempat bimbang dan telah memutuskan untuk mundur dari kontestasi Pilgub NTT sesuai dengan pertimbangan keluarga beberapa waktu lalu. Namun demikian, ia mengaku diperintah OSO untuk tetap "fight". 

“Saya sampaikan kepada beliau (OSO) dengan penuh rasa hormat, saya ingin mengundurkan diri dari pertarungan ini. Beliau katakan jangan kau ambil keputusan itu. Senin pagi kamu ke Jakarta ketemu saya,” ungkap politisi yang kembali terpilih sebagai Anggota DPRD NTT itu. 

Karena itu, sebagai kader partai, Refafi mengaku taat pada perintah OSO selaku Ketua Umum Hanura. "Partai kami taat asas dan strukturnya satu komando. Perintah ketua umum harus dilaksanakan,” ujar dia.

Kepada Ansy Lema dan jajaran DPD PDI Perjuangan NTT, Refafi mengaku bangga terhadap kunjungan silaturahmi itu. Ia menyebut bahwa dalam momentum silaturahmi, ada ruang penghargaan dan penghormatan terhadap partai mereka. 

"Yang menentukan adalah ketua umum. Apa yang kami lakukan tentunya sesuai dengan perintah ketua umum," ujar Refafi. 

Sementara itu, Ansy Lema pun memuji Refafi. "Ternyata romantis sekali Pak Refafi," puji Ansy saat memberi sambutan dihadapan pengurus dan kader dua partai itu.

Dia mengaku bahwa Hanura merupakan partai politik pertama yang dia datangi untuk silaturahmi dan membangun komunikasi politik setelah resmi ditugaskan partai sebagai bakal Calon Gubernur NTT oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto. Meskipun, sebelumnya dia tidak mendaftar di DPD Hanura NTT. 

“Saya memang sudah mendaftar ke PKB dan PAN. Untuk Hanura ini prosesnya dari pusat. Kedatangan kami ini untuk menindaklanjuti proses yang sudah dilakukan di pusat, setelah ada surat penunjukan dari partai,” ujar Ansy Lema

Ia mengatakan, sebagai kader partai, dirinya juga taat asas. Karena itu, dia mengaku tidak pernah melakukan manuver politik sebelum diperintah partai.  

“Saya tidak akan pernah melangkah sebelum ada penugasan dari ketua umum. Begitulah disiplin di PDIP. Baru 2 minggu setelah surat tugasnya diberikan secara langsung oleh pak Hasto, satu minggu saya bereskan sejumlah hal terkait dengan urusan saya di Jakarta. Tiga hari kemudian saya ke Kota Kupang. Sebelumnya tidak ada manuver dan langkah politik yang saya lakukan,” tegas dia.

Politisi yang bersuara lantang di Senayan itu menyebut bahwa kedekatan PDI Perjuangan dan Hanura bukan kedekatan biasa. Karena kedua partai itu telah menjadi saudara dalam masa-masa sulit. 

“Kedekatan dua partai ini nampak lewat dua ketua umum ibu Mega dan pak Oesman, itu menunjukkan kedekatan personal emosional yang sangat dekat. Terus terang apa yang kami lakukan ini adalah bagian dari memelihara, memperkuat, memberi pesan silaturahmi, dan persaudaraan," ujar Ansy Lema.  

Sementara itu, terkait kepastian nama Bakal Calon Gubernur yang akan mendampingi Ansy Lema untuk Pilgub NTT belum disampaikan secara gamblang oleh keduanya. Sejauh ini, nama Refafi Gah yang paling santer digadang-gadang mendampingi Ansy Lema. "Kita tunggu hasil survey, kita tegak lurus pimpinan partai di Jakarta," sebut Ansy.

Usai silaturahmi dan memberi keterangan kepada media, Ansy mengajak Refafi dan para pengurus kedua partai untuk Gawi bersama. 

Gawi yang merupakan tarian tradisional dari Ende Lio, disebutkan Ansy, menjadi simbol persaudaraan, sinergi dan gotong-royong. Ia menyebut upaya membangun Provinsi NTT tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. "Membangun butuh sinergi, kerjasama, dan gotong-royong,” pungkas dia. 

Adapun dalam kunjungan silaturahmi itu, Ansy Lema didampingi sejumlah pengurus dan politisi PDI Perjuangan NTT seperti Sekretaris Yunus Takandewa, Wakil Ketua Nelson Obed Matara, Gusti Brewon, Anton Landi, Kristofora Bantang hingga Lili Adoe. Hadir pula Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kupang Yes Loudoe dan beberapa pengurus. (*)

    

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved