Pilgub NTT
Manuver Pilgub NTT, Nama Mantan Ketua Sinode GMIT Masuk Bursa Calon Wakil Gubernur
Nama Ketua Sinode GMIT perempuan pertama itu disebut-sebut oleh internal beberapa partai yang siap untuk mengusung paket pada Pilgub NTT 2024.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nama Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di TImor (GMIT) periode 2015-2019 dan 2019-2023, Pendeta Merry Kolimon masuk dalam bursa calon wakil gubernur untuk Pilgub NTT 2024.
Nama Ketua Sinode GMIT perempuan pertama itu disebut-sebut oleh internal beberapa partai yang siap untuk mengusung paket pada Pilgub NTT 2024.
Saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Pendeta Merry Kolimon pun mengaku telah didekati oleh bakal calon gubernur NTT yang siap berkontestasi bersama tim.
"Memang sudah ada permintaan seperti itu," ungkap Pendeta Merry Kolimon, Jumat, 12 Juli 2024.
Baca juga: Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu Resmi Dapat Rekomendasi dari NasDem untuk Maju Pilgub NTT
Namun demikian, kata dia, permintaan untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur belum dapat dipenuhi pihaknya.
"Kami sudah sampaiakan, kami masih ada komitmen dengan GMIT dan UKAW sebagai pendeta," ungkap Pendeta Merry Kolimon.
Ia tidak menampik peluang msuk dunia politik bila telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendeta GMIT. "Kalau suda pensiun ya bisa. Saat ini fokus ke pelayanan geraja dan UKAW. Ini sebagai komitmen iman," kata dia.
Ia menegaskan, pihaknya tidak mendukung salah satu paket calon gubernur-calon wakil gubernur. "Semua kita dukung, karena Gereja itu non partisan, jadi kita beerdiri untuk semua pihak dan kelompok," pungkas dia.
Adapun Merry Kolimon lahir di SoE kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada 2 Juni 1972. Dia terpilih menjadi Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (MS-GMIT) periode pelayanan 2015-2019 menggantikan Pdt. Robert St. Litelnoni, S.Th setelah berhasil mengumpulkan 141 suara dari total 271 pemilik hak suara dalam pemilihan MS GMIT dalam Sidang Sinode (SS) GMIT ke XXXIII yang berlangsung di Auditorium Tiilangga, Klasis Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Pendeta Merry Kolimon menorehakan sejarah dalam sejarah perjalanan GMIT karena sejak tahun 1947, GMIT resmi berdiri sebagai gereja terus dipimpin oleh kaum laki-laki.
Pendeta yang juga merupakan aktivis Jaringan Perempuan Indonesia Timur (JPIT) tersebut mendapat penghargaan internasional Sylvia Michel Prize . Pendeta Merry Kolimon adalah wanita kelima yang menerima penghargaan bergengsi tersebut. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.