KTT NATO

Turki dengan Tegas Menolak Kerja Sama NATO dengan Israel

Presiden Turki menarik perhatian pada “kekejaman” Israel yang sedang berlangsung di wilayah pendudukan Palestina, khususnya di Gaza.

Editor: Agustinus Sape
A A
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menggelar konferensi pers mengenai sikap NATO terhadap Israel di Washington DC, Kamis 11 Juli 2024. “Penting bagi anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab untuk bergandengan tangan demi solusi dua negara antara Israel dan Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967,” kata Erdogan. 

Kontrak telah ditandatangani antara Ankara dan Washington bulan lalu untuk pengadaan F-16 dari AS, dan rinciannya sedang berlangsung di antara delegasi masing-masing.

Departemen Luar Negeri AS pada 27 Januari menyetujui penjualan pesawat F-16 dan peralatan modernisasi senilai $23 miliar ke Turki setelah Ankara memberi lampu hijau pada keanggotaan Swedia di NATO.

Turki meminta dari AS pada bulan Oktober 2021 40 pesawat F-16 Block 70 baru serta 79 kit modernisasi untuk meningkatkan sisa F-16 ke level Block 70.

Menjawab pertanyaan tentang tawaran Turki untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Erdogan berkata, “Tujuan kami adalah menjadi anggota tetap di sana, bukan anggota pengamat. Turki sekarang harus bergabung dengan Shanghai Five sebagai anggota tetap."

Erdogan mengatakan dia telah membicarakan masalah ini dengan para pemimpin Rusia dan Tiongkok.

“Saya juga berbicara dengan Presiden Kazakhstan dan meminta dukungan seluruh anggota tetap mengenai masalah ini,” tambahnya.

Mengenai tuan rumah KTT NATO di Turki, yang dijadwalkan setelah Belanda menjadi tuan rumah pada tahun 2025, Erdogan mengatakan, "Ini mungkin cocok untuk Istanbul. Kita bisa mengadakan pertemuan puncak di Istanbul dan memberi hormat kepada dunia bersama dengan NATO."

(trtworld.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved