Dampak Belerang Gunung Lewotobi, Warga Mulai Sakit Diare dan Muntah

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai terserang penyakit diare dan muntah sejak beberapa pekan terakhir, sekira 1-12 Juli 2024.

Penyakit selama erupsi berkepanjangan dari Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level III (Siaga) terpantau di Desa Hokeng Jaya, Desa Persiapan Padang Pasir, dan tak menutup kemungkinan desa-desa terdampak lainnya di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Seorang warga Hokeng Jaya, Maria Peni Puhun, mengatakan diare dan muntah-muntah juga menyerang anak dan balita.

"Saya punya anak juga sakit yang sama. Diare dan muntah-muntah," katanya, Jumat, 12 Juli 2024 siang.

Sakit diare buah hatinya yang berusia 1 tahun 7 bulan ini sudah mendapat pertolongan para medis baik di desa, Puskesmas Boru, Polik Rocali Hokeng, dan dokter apotek.

"Sudah empat hari ini. Mencret, muntah air kosong, perut kembung," tutur Maria.

Tenaga kesehatan baik desa dan Puskesmas Boru mulai melakukan kunjungan kesehatan bagi warga sakit. Pasien diberi obat yang kini tersedia juga di pustu maupun polindes.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Saat Misa Komuni Pertama di Flores Timur

Saat mengunjungi pasien, mereka mengimbau selalu menutup bak, drom, atau tempat penampung air lainnya serapat mungkin agar tak terkontaminasi belerang.

Kemudian memperhatikan makanan dan peralatan dapur dari abu vulkanik yang terbawa angin masuk ke dalam rumah.

Terlebih saat ini ada acara pesta sambut baru dan lanjut ke permandian. Hidangan makanan diusahakan higienis atau tak terkontaminasi dengan belerang. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS