Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 10 Juli 2024, Kebaikan Allah Bagi yang Rentan dan Marjinal
Mereka yang rentan dan marjinal tidak saja bergulat ditepian kehidupan tetapi juga mereka diperhitungkan sebagai subjek dari realitas kehidupan
Oleh: Pdt. Nope Hosiana Daik, M.Th
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Rabu 10 Juli 2024, Kebaikan Allah Bagi yang Rentan dan Marjinal
(Mazmur 145:1-21)
Pendahuluan
Mazmur 145 adalah Mazmur yang berisi puji-pujian(doksologi) kepada Allah, yang bersifat pribadi tetapi juga dinyanyikan secara bersama-sama. Mazmur yang dikatan sebagai Mazmur dari Daud ini berisi puji-pujian kepada Allah karena kebaikan Allah yang tidak hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja melainkan kepada semua orang (tidak terkecuali).
Karena itu Mazmur ini juga memberikan pengharapan dan kekuatan, memulihkan dan membalut hati setiap orang berada dalam berbagai persoalan/pergumulan hidup. Kebaikan Allah dikatakan dengan kata “perbuatan”/”pekerjaan” yang berisi keperkasaan, keajaiban, kedasyatan, kebesaran (ay.2-6).
“Perbuatan”/”pekerjaan” yang perkasa, ajaib, dasyat dan besar dihubungkan dengan keagungan dan kemuliaan Kerajaan Allah yang melampaui batasan waktu dan batasan generasi (kerajaan segala abad) dan melalui segala keturunan (ay.12-13). Karena itu puji-pujian ini dinaikkan untuk memaklumkan bahwa Allah adalah Raja atas segala masa yang melingkupi setiap generasi dengan berbagai latar belakang kehidupan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 8 Juli 2024, Iman Dasar Pengetahuan
Pujian yang naikkan pemazmur kepada Allah atas semua pekerjaan/perbuatan-Nya yang perkasa, ajaib, dasyat dan besar adalah suatu tindakan iman yang dilakukan tidak henti-hentinya, seterus/selamanya mengikuti pekerjaan/perbuatan Allah yang juga tidak terputus-tidak habis-habis-Nya (bdk. Maz.121: “Sesungguhnya tidak pernah terlelap dan tidak tertidur penjaga Israel”, yaitu Allah.
Pekerjaan/perbuatan Allah yang ajaib dan tidak habis-habisnya, tidak berkesudahan dapat membungkamkan, mendiamkan, menghentikan setiap bentuk kejahatan, kekerasan, dan kelaliman/orang fasik. Identifikasi kebaikan Allah yang menjadi alasan pujian-Nya
Adapun hal-hal yang menjadi alasan bagi pemazmur memuji, yaitu bahwa;
1). Allah itu pengasih dan penyayang, panjang sabar (ay.8) yang merupakan kebaikan kepada semua orang dan sebagai rahmat kepada segala yang dijadikan-Nya (8.9). Orang-orang yang beriman menjadikan kasih setia dan kebajikan Tuhan sebagai alasan untuk memuji Tuhan (10). Kebaikan Allah itu terutama sekali diberitakan untuk mereka yang mengalami kegagalan, kehancuran, ketidakberdayaan karena dosa dan kesalahan.
2). Allah itu setia dan adil (13c, 13 d. 17)) Tuhan itu setia dalam segala perbuatan-Nya demi keadilan-Nya. Dia setia dengan perbuata/pekerjaan-Nya yang besarm perkasa, dasyat agar manusia merasakan keadilan-Nya. Kasih setia Allah kepada manusia adalah semata-mata demi keadilan-Nya.
3).Siapakah yang mengalami kasih sayang, kesabaran dan keadilan Allah?
Pekerjaan/perbuatan Allah yang mengandung kasih sayang, kesabaran demi keadilan-Nya dinyatakan terutama sekali bagi mereka yang membutuhkan.
Mereka adalah kelompok prioritas, yang diutamakan, yaitu: mereka yang jatuh dan tertunduk 14. Dalam 14,15 juga dikatakan bahwa mereka yang jatuh dan tertunduk dihubungkan dengan ketidaktersediaan makanan, kelaparan, kemiskinan, ketelanjangan, namun tidak berarti hanya tentang masalah kebutuhan-kebutuhan fsik/material saja yang Allah pedulikan.
Setiap orang yang jatuh dan tertunduk adalah mereka yang mengalami berbagai masalah, persoalan ekonomi, persoalan hilang harga diri, martabat, kepercayaan karena berbagai alasan. Semuanya Allah peduli. Mereka menjadi kelompok prioritas karena mereka adalah orang-orang yang memandang kepada Allah untuk menantikan pertolongan dari-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang takut akan Dia dan berteriak minta tolong untuk diselamatkan (18). Mereka masih mengingat Allah, masih memiliki rasa takut kepada Allah yang menjadi ingatan kepada besarnya kasih setia, kesabaran, kebajikan Allah. Terhadap mereka Allah membuka tangan. Allah tidak menarik tangan-Nya dan menyembunyikan dari mereka karena Allah tahu orang-orang seperti biasa rentan untuk diabaikan, rentan untuk disepelekan, rentan untuk diremehkan, rentan untuk dilalui bahkan diludahi dan tidak dianggap sebagai orang (manusia) bandk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.