Renungan Harian Kristen Rabu 10 Juli 2024, Dosa dan Kebodohan

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 10 Juli 2024, Dosa dan Kebodohan, merujuk pada KITABMAZMUR 14:1-3 dan ROMA 12:2.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024. 

Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Pendidikan dengan Tema  "GMIT BERHIKMAT”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Dalam kitab kejadian, Allah menciptakan dan untuk sesaat lamanya, manusia hidup dalam dunia yang sempurna dalam kesatuan sempurna dengan Allah Sang Pencipta.

Taman Eden yang subur dan kaya, beragam hewan di udara, darat dan laut tersedia melimpah sehingga kebutuhan manusia selalu terpenuhi.

Tidak ada kelaparan, tidak ada penyakit yang harus ditakuti. Manusia laki-laki dan perempuan hidup damai, tidak ada persaingan yang tidak sehat, tidak ada perlombaan menang-kalah, tidak ada iri dan benci.

Yang ada hanyalah saling pengertian, komunikasi yang akrab dan kasih. Keadaan sempurna tidak bertahan lama. Dosa mengubah pikiran, keinginan, kata dan perbuatan manusia.

Generasi kedua manusia bahkan melakukan pembunuhan sadis. Pengetahuan yang benar telah berganti dengan pemberontakan.

Selain kejahatan, dosa juga menghasilkan kebodohan di dalam diri manusia. Manusia lebih mempercayai kebohongan, mengacaukan kebenaran, dan bersandar kepada pengertian diri sendiri yang telah rusak.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 9 Juli 2024, Wujudkan Hospitality Kristus di dunia Maya dan Nyata

Inilah yang disebut orang bebal, yaitu keadaan manusia berada di titik terendah kebodohan ketika ia menggantikan hikmat Allah dengan hikmat dunia.

Secara metafisis manusia tetap merupakan gambar Allah, tetapi akibat dosa manusia secara etis bukan lagi rupa Allah.

LANGKAH IMAN.

Dosa membuat pengetahuan manusia tentang Allah dan dirinya menjadi rusak. Manusia tidak lagi mampu menyatakan gambar Allah di dalam dirinya melalui pengetahuan yang dimiliki.