Pilgub DKI Jakarta
Kaesang Pangarep: Mestinya yang Jadi Cagub Itu Presiden PKS, Bukan Figur Non Partai
Presiden PKS Ahmad Syaikhu kaget mendengar kritikan Ketua Umum PSI atau Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep. Mestinya Ahmad jadi Cagub DKI.
POS-KUPANG.COM – atau Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Syaikhu kaget mendengar kritikan Ketua Umum PSI atau Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep soal Pilgub DKI Jakarta yang saat ini sedang berproses.
Kaesang yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi itu, menyebutkan, bahwa PKS merupakan partai pemenang pemilu di DKI Jakarta. Peroleh suaranya mampu membawa 18 kursi di DPR Provinsi DKI Jakarta.
Dengan demikian, mestinya Presiden PKS Achmad Syaikhu mutlak menjadi Calon Gubernur atau Cagub DKI Jakarta. Bukan sebaliknya menentukan figur lain yang bukan sosok kader partai, kemudian diusung dalam momen Pilgub DKI Jakarta.
Untuk diketahui, PKS sudah memutuskan mendukung Anies Baswedan, mantan calon presiden RI untuk maju dan bertarung di Pilgub DKI Jakarta.
Kaesang lagi-lagi menjelaskan bahwa seharusnya PKS sebagai partai pemenang pemilu di Jakarta, mengusung kadernya sendiri sebagai bakal calon Gubernur DKI, bukan memilih figure non kader.
"Tapi ya ini menurut saya pribadi ya. Pak Presiden PKS ini sebagai pemenang pemilu di Jakarta, punya 18 kursi, saya rasa sebenarnya pak Presiden PKS ini menjadi gubernur (diusung di Pilkada DKI)," kata Kaesang di DPP PSI, Senin 8 Juli 2024.
Atas pernyataan Kaesang Pangarep itu, Pengamat Politik Citra Institute Efriza langsung meresponnya. Efriza menilai bahwa pernyataan Kaesang Pangarep itu merupakan sindiran ke PKS sebagai partai pemenang Pemilu di Jakarta.
"Seharusnya dipahami bahwa PKS memang dalam mengusung Pilkada DKI itu blunder dan sisi yang lain mereka meralat atas pernyataannya serta PKS tidak percaya diri (untuk menang jika tak usung Anies)," kata Efriza, Selasa 9 Juli 2024.
Dikatakannya, blunder yang dimaksud, adalah PKS sempat menyatakan, Anies Baswedan jika ingin diusung harus menjadi kadernya terlebih dahulu. Namun, di ujung perjalanan, PKS justeru mencari Anies Baswedan kemudian menyatakan mendukungnya.
Dengan demikian, kata Efriza, pernyataan yang diucapkan Kaesang sangat tepat untuk menumbuhkan rasa percaya diri, bahwa PKS bisa menang di Pilkada DKI tanpa mengusung Anies Baswedan.
"Harusnya menempatkan Anies yang non partai sebagai wakilnya dan PKS mengusung kadernya sebagai calon Gubernurnya, itu semestinya dilakukan PKS. Bukan malah terbalik mengajukan calon (kader) tapi jadi bakal Cawagub," ujarnya.
Efriza melanjutkan, PKS sangat menganak emaskan sosok Anies Baswedan sehingga di Pilkada DKI mengusunya kembali sebagai bakal Cagub.
Ia pun menduga bahwa Anies adalah kader PKS yang berada di luar partai karena selalu mendukung Pilkada dan Pilpres.
"Bahkan bisa di katakan PKB akan mundur untuk mencoba usung Anies kalau terus memaksakan seperti itu. Langkah ini sebagai sinyal bahwa ini berat mengusung PKS dengan Anies yang satu warna, ideologisnya, pemilihnya dan kedekatan emosional sama Anies dengan PKS," ungkapnya.
Selain PKB, Efriza melihat PDIP dan Nasdem juga mulai menarik diri untuk koalisi dengan PKS di Pilkada DKI jika tetap mengusung Anies.
Baca juga: Anies Baswedan Berterima Kasih Selalu Bersama PKS Rebut Kursi 01 DKI Jakarta
Baca juga: Syaiful Huda: Sangat Elok Kalau Anies Baswedan Berduet dengan Sosok yang Lebih Plural
Sebab, tambah Efriza kedua partai itu tidak bisa membedakan identitas kepartaian karena melihat Anies dan PKS memiliki ideologi yang sama yakni sebagai islam kanan.
KIM Plus Solid Dukung Ridwan Kamil, AHY: Saya Sungguh Merasakan Masih Solid |
![]() |
---|
Muhammad Qodari Berharap PDIP Tak Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta |
![]() |
---|
Anies Baswedan Sebut Demokrasi Indonesia Kini Ada di Persimpangan |
![]() |
---|
Sekjen PDIP Bicarakan Syarat Ini Jika Anies Baswedan Mau Diusung ke Pilkada Jakarta |
![]() |
---|
Megawati Belum Mau Dukung Anies Baswedan: Kemarin Itu Dia di Mana? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.