Berita Timor Tengah Utara
Dampak Ruas Jalan Napak Tilas Rusak, Harga Komoditas Pertanian di Desa Oetulu TTU Merosot
Masyarakat di Desa Oetulu dan sekitarnya khususnya di Kecamatan Musi bergantung pada material bangunan pasir yang ada di Desa Noeltoko.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Warga Desa Oetulu, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT bernama Primus Feka mengeluhkan kondisi ruas jalan rusak yang menghubungkan Desa Noeltoko, Kecamatan Miomaffo Barat dan Desa Oetulu, Kecamatan Musi, Kabupaten TTU.
Kerusakan ruas jalan tersebut menyebabkan harga komoditas pertanian seperti; porang, kemiri dan asam merosot.
Dikatakan Primus, harga komoditas pertanian akan turun sebesar Rp. 2000 per kilogram jika di jual kepada tengkulak yang datang ke desa itu.
Sebagian besar komoditas seperti kemiri, asam dan porang ini dijual ke Kota Kefamenanu. Terkadang tengkulak masuk ke wilayah tersebut untuk membeli komoditas pertanian itu.
Namun, harga yang dijual kepada tengkulak lebih rendah daripada masyarakat menjual sendiri di Kota Kefamenanu. Pasalnya, akses jalan menuju wilayah ini sangat sulit dan jarak yang sangat jauh.
Komoditas Kemiri yang belum dibersihkan Rp. 5.000 per kilogram. Sedangkan harga kemiri yang sudah dibersihkan Rp. 15.000 per kilogram. Komoditas asam dijual Rp. 5000 per kilogram.
Biasanya, harga tersebut meningkat Rp. 2000 jika para petani menjualnya di Kota Kefamenanu.
Masyarakat di Desa Oetulu menjual porang kepada tengkulak yang datang ke desa itu seharga Rp. 4.000. Jika harga porang dijual di Kota Kefamenanu berkisar Rp. 5.000 sampai Rp. 6.000 per kilogram.
Ia menuturkan, jalur jalan Napak Tilas Kota Kefamenanu yang mengalami kerusakan berat itu terjadi dari Desa Noeltoko ke Desa Oetulu. Jarak ruas jalan itu sejauh 5 kilometer.
Terdapat 3 titik yang mengalami kerusakan parah. Pada musim hujan, ruas jalan ini tidak bisa dilalui.
"Karena sudah longsor lalu, kondisi jalannya sudah parah sekali. Sepanjang ruas jalan ini sudah rusak sekali. Tetapi, 3 titik ini yang tidak bisa dilalui saat musim hujan," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah Kecamatan Musi di Timor Tengah Utara Canangkan Kegiatan PMT Pengentasan Stunting
Masyarakat setempat, kata Primus, sangat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak tersebut. Tetapi tidak ada respon dari pemerintah daerah maka isu tentang kerusakan jalan ini dibiarkan mengendap begitu saja.
Masyarakat di Desa Oetulu dan sekitarnya khususnya di Kecamatan Musi bergantung pada material bangunan pasir yang ada di Desa Noeltoko.
Mereka juga sangat kesulitan jika membangun rumah atau fasilitas lainnya pada musim hujan. Mereka harus membeli material pasir pada musim kemarau untuk menghindari kesulitan akses jalan itu. Meskipun demikian, pada musim kemarau juga kendaraan roda empat sangat sulit melintasi ruas jalan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.