KKB Papua

Anggota KKB Papua Ditembak Mati, Brigjen Faizal Ramadhani Beberkan Fakta Mengejutkan

Kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau disingkat KKB Papua, kini  diamputasi satu per satu.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
TERPAKSA DITEMBAK – Anggota KKB Papua atas nama Basoka Lawiya terpaksa ditembak aparat keamanan karena melakukan perlawanan saat ditangkap ketika dilaksanakan razia Minggu 7 Juli 2024 sore. 

POS-KUPANG.COM – Kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau disingkat KKB Papua, kini  diamputasi satu per satu. Salah satunya, adalah tindakan menembak mati sosok bernama Basoka Lawiya, ketika ditangkap aparat keamanan Minggu 7 Juli 2024 sore.

Pria yang selama ini dikenal sebagai sosok yang sangar tersebut, ditangkap tatkala aparat keamanan mendapat kabar bahwa anggota KKB Papua yang selama ini jadi target operasi itu melintas di Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire.

Atas kabar tersebut, tim gabungan aparat keamanan pun bergerak cepat dengan melakukan razia. Razia itu pun berlokasi di ruas jalan yang melintasi wilayah Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Ketika razia baru saja dilaksanakan, tiba-tiba orang yang diincar, yakni Basoka Lawiya tiba di lokasi kejadian. Kehadiran sosok tersebut tak disia-siakan lagi. Aparat keamanan langsung meringkus pria tersebut.

Mendapatkan perlakuan yang mengejutkan itu, Basoka Lawiya tak mau terima. Ia berusaha memberontak dengan melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan.

Lantaran ulahnya sangat membahayakan keselamatan warga sipil dan aparat keamanan yang sedang bertugas, sehingga Basoka Lawiya pun langsung dilumpuhkan.

"Jadi, ia (Basoka Lawiya) terlibat dalam sejumlah aksi kriminal di Intan Jaya dan Paniai. Selama ini telah menjadi DPO," ujar kepala Ops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin 8 Juli 2024.

Lantas siapa sih Basoka Lawiya? Basoka merupakan anggota KKB Papua Kodap VIII Intan Jaya, Kodap ini dipimpin oleh Undius Kogoya. Dan, Basoka merupakan pria kepercayaan Undius Kogoya. Perannya sangat besar di Kelompok Kriminal Bersenjata itu.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Bayu Suseno mengatakan, saat razia tersebut, Basoka Lawiya sempat melakukan perlawanan. Lantaran ulahnya sangat membahayakan keselamatan, sehingga petugas pun terpaksa melumpuhkan yang bersangkutan.

"Saat razia itu, pelaku hendak melarikan diri. Tapi karena aparat sigap, sehingga yang bersangkutan pun langsung ditangkap. Saat itulah dia (Basoka Lawiya) melakukan perlawanan sehingga terpaksa kami melakukan tindakan tegas terukur," kata Bayu Suseno.

Baca juga: Barisan Merah Putih RI Dukung Prajurit TNI Polri Tangkap Anggota KKB Papua

Baca juga: Usai Antar Pesanan, Tukang Ojek Ini Langsung Ditembak KKB Papua

Daftar Kejahatan Basoka Lawiya

Berdasarkan catatan aparat keamanan, Basoka Lawiya terlibat dalam sejumlah aksi kriminal baik di wilayah Kabupaten Intan Jaya maupun Kabupaten Paniai dalam beberapa waktu belakangan ini.  

Tindakannya itu telah menimbulkan keresahan publik sepanjang tahun 2024. Apalagi ia juga diduga sebagai pelaku pembunuhan sopir atas nama Rusli (40), di Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum lama ini. Tragedi pembunuhan itu terjadi di Kampung Kopo, Paniai Timur, Selasa 11 Juni 2024.

Selain itu, Basoka juga terlibat dalam kasus pembakaran rumah dinas ASN di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, beberapa waktu lalu, tepatnya Sabtu 20 Januari 2024. 

Berikutnya, Basoka juga terlibat aksi penangkapan dan penggeledahan terhadap Kepala Kampung Odiyai yakni Efraim Gobai, pada Senin 6 Mei 2024.

Basoka Lawiya juga terlibat aksi penembakan dan pembakaran kios dan gedung SD di Kampung Uwibutu, Distrik Paniai Timur, pada Selasa 22 Mei 2024. 

"Saat ini jasad Basoka masih di RSUD Nabire. Di rumah sakit inilah dilakukan proses identifikasi. Setelah itu pihak keluarga yang ada di Nabire dapat mengambil jenazahnya di RSUD Nabire," pungkas Bayu Suseno.

Dibantah Sebby Sambom

Sebelumnya, Basoka Lawiya sempat dikabarkan telah ditembak mati. Dari sinyalemen yang berkembang, korban dieksekusi aparat gabungan TNI Polri pada 21 Mei 2024.

Akan tetapi, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom membantah hal tersebut. Dalam keterangannya, Sebby menyebutkan bahwa identitas anggotanya yang tewas adalah Detius Kogoya alias Masyarakat Kogoya.

Lalu berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, terdapat kekeliruan dalam penyampaian data identitas anggota KKB yang tewas pada 21 Mei 2024 itu.

Ternyata, pentolan KKB yang tewas adalah Desman Kogoya alias Detius Kogoya atau yang juga dikenal dengan sebutan Masyarakat Kogoya. 

Dapat Pasokan dari ASN

Untuk diketahui, belum lama ini Satgas Damai Cartenz menangkap seorang aparatur sipil negara (ASN). Oknum ASN itu diduga sebagai pemasok senjata api (senpi) uuntuk Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Adapun oknum yang diduga sebagai pemasok senjata apai illegal itu, adalah Sarius Indey (58 tahun). Sarius Indey ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus jual beli senjata api.

"Tersangka yang baru ditangkap adalah Sarius Indey, seorang Pegawai Negeri Sipil berusia 58 tahun, berdomisili di Hamadi Gunung, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura," kata Kasatgas Ops Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani..

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menyebut tersangka ditangkap pada Jumat 7 Juni 2024 di Kampung Nelayan, Distrik Jayapura Selatan.

Dia mengatakan Sarius Indey merupakan orang yang menyerahkan senjata api jenis suar kepada tersangka Petrus Oyaitouw yang sebelumnya telah diamankan.

"Menurut pengakuan Sarius Indey dalam pemeriksaan awal, dirinya mendapatkan senjata api itu dari anak-anak yang menemukan senjata berkarat di bekas kantor Dinas Perhubungan pada tahun 2021," ungkapnya.

Baca juga: Ditembak KKB Papua, Evakuasi Guru dan Tenaga Medis di Paniai Sangat Menegangkan

Baca juga: Diserang KKB Papua, Pria Ini Minta Komnas HAM Terjun ke Medan Perang Bersama TNI Polri

"Sarius kemudian menyerahkan senjata tersebut kepada Petrus Oyaitouw yang bermaksud memperbaikinya untuk digunakan berburu. Selain itu, Sarius juga memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada Petrus untuk pembelian senjata lainnya," lanjutnya.

Bayu memastikan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan pendalaman untuk memberantas aksi jual beli senjata ke KKB.

"Satgas Ops Damai Cartenz 2024 terus berkomitmen untuk memberantas jaringan peredaran senjata api ilegal di Papua demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini," jelasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved