Opini
Opini: Merindukan Guru Panutan
Akhir-akhir ini tarbiah Tanah Air kembali digaduhkan dengan munculnyaberbagai kasus demi kasus yang terjadi di ranah pendidikan kita.
Oleh Ridwan Mahendra
Alumnus UIN Raden Mas Said Surakarta, seorang guru bahasa Indonesia sekolah menengah di Surakarta.
POS-KUPANG.COM - Guru adalah panutan bagi siswa siswa-siswi baik di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah.
Akhir-akhir ini tarbiah Tanah Air kembali digaduhkan dengan munculnyaberbagai kasus demi kasus yang terjadi di ranah pendidikan kita.
Kasus demi kasus yang tak lain adalah kekerasan seksual dan perundungan terjadi di ranah pendidikan, baik dilakukan guru ataupun peserta didik.
Sebuah ironi mengingat sekolah merupakan tempat bagi tumbuh kembang anak di masa mendatang. Lingkup akademis kembali tercoreng dan tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan kasus yang tak pernah dianggap serius di lingkup sekolah.
Mengutip pada laman Republika (7/3/2023) yang ditulis oleh Asep Sapa’at berjudul Pesan Sang Guru yang disebutkan bahwa guru adalah pejuang rakyat yang bekerja tanpa pamrih walaupun ketika di rumah harus bergelut dengan segala kebutuhan dan kondisi hidup yang serba sulit.
Menjadi guru tak boleh didasari oleh niat untuk sekadar mengisi lowongan pekerjaan. Guru bukan pekerjaan main-main karena yang dihadapinya adalah anak-anak yang kelak akan menentukan arah perubahan masa depan bangsa. Anak- anak adalah rumah masa depan kita.
Sejenak kita berpikir arti seorang guru, guru adalah sumber ilmu yang seharusnya mentransfer hal yang bermanfaat bagi generasi penerus dan sebagai tonggak utama dalam kemajuan sebuah bangsa.
Bukan sebaliknya, guru bukan meruntuhkan citra pendidik yang diamanahkan oleh orang tua siswa terhadapnya. Sesungguhnya, guru adalah orang-orang pilihan yang dapat menjaga muruah.
Guru bukan hanya sekadar mengajarkan materi di dalam kelas, tetapi guru harus memberi contoh yang baik tanpa mengesampingkan nilai-nilai agama sebagai pondasinya.
Guru yang baik adalah guru yang dapat mencontohkan, mencerminkan sifat dan perilaku, serta dapat memberi budi pekerti luhur terhadap siswa.
Tri Sentra Pendidikan yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara memaparkan bahwa guru adalah pendidik yang berpusat di sekolah yang merupakan tempat diamanahkannya oleh orang tua agar siswa agar mampu mencontoh perilaku dari seorang guru.
Seorang pendidik harus mampu bersikap yang baik, perkataan dan perbuatan harus berjalan beriringan, dan yang terpenting guru harus mampu menjadi sosok panutan bagi peserta didik.
Merindukan Sosok Panutan
Sejenak mengingat kembali beberapa tokoh sekaligus panutan bagi dunia akademis yang sudah kembali kepada Sang Khalik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.