Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juni 2024,“Tersungkur di Depan KakiNya”
Allah tidak menciptakan maut dan Ia pun tidak bergembira karena mahkluk yang hidup musnah binasa
Pelayanan kasih itulah yang ditunjukkan Yesus kepada kita dalam bacaan injil hari ini. Hal ini dikisahkan dalam kisah Yesus yang sedang berada di tepi danau itu didatangi oleh seorang kepala rumah ibadat bernama Yairus. Apa yang dibuat oleh Yairus pada saat itu: “Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kakiNya. Dengan sangat ia memohon kepadaNya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya dan letakkanlah tanganMu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”
Kisah Yairus ini memberikan pengajaran kepada kita dengan satu pola yang benardihadapan Tuhan. Jatuh dan tersujngkur itu tanda kerendahan hati di hadapan Tuhan apalagi di depan kakiNya. Itu artinya, Tuhan selalu digambarkan sebagai yang besar dan kuasa yang harus dipuji dan disembah. Dan Yairus paham betul soal ini dan juga sudah mengenal siapa Yesus itu sebenarnya.
Maka tindakan Yairus itu mendatangkan keselamatan bagi puterinya. Di lain pihak, biasanya anak laki-laki yang akan lebih diperhatikan dari pada anak perempuan, tapi tindakan Yairus ini beda karena dia tidak bedakan dengan anak perempuan dan laki-laki. Yang paling penting bagi dia adalah anaknya bisa selamat. Dan terjadilah ketika dalam perjalanan kerumah Yaiurus ada yang datang menyampaikan anaknya sudah meninggal dan Yesus meneguhkanNya: “Jangan takut, percaya saja!” Dan Yesuspun membangkitkan anak Yaiurus.
Pengalaman yang sama dialami juga oleh perempuan yang sakit pendarahan itu. Dia pun dengan pola yang sama yaitu, tersunggkur di kaki Yesus sebagai tanda akan imannya kepada Yesus. Kita pun harus belajar untuk “tersunggkur” di kaki Yesus tanda kerendahan hati di hadapan Allah dan bukan tunjuk kesombongan kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:Tuhanlah yang memanggil kita menjadi murid-muridNya dan menyatakan diriNya sebagai Tuhan bagi kita.
Kedua, maka ketika datang kepadaNya, kita pun harus mampu menyatakan diri kita kepada Tuhan dengan sikap hormat yang benar yaitu merendahkan diri kita di hadapanNya.
Ketiga, sikap hormat kita juga selalu dilandasi dengan iman yang kuat maka kita pun akan diselamatkan Tuhan.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.