Pemilihan Presiden Iran

Pilpres Iran Putaran Kedua Hadapkan Kubu Konservatif dan Reformis: Saeed Jalili VS Masoud Pezeshkian

Jumlah partisipasi publik dalam pemilu Iran telah turun sejak tiga tahun terakhir dengan partisipasi sekitar 40 persen.

Editor: Agustinus Sape
AP/ISNA/ALIREZA SOTAKBAR
Dalam foto yang disediakan oleh kantor berita mahasiswa Iran, ISNA, mantan negosiator senior nuklir Iran dan kandidat presiden garis keras Saeed Jalili memberikan suara di sebuah tempat pemungutan suara di Teheran, Iran, Jumat, (28/6/2024). 

Padahal, Pezeshkian telah mendapat dukungan dari kalangan elite kelompok reformis, seperti mantan Presiden Mohammad Khatami dan Hassan Rouhani. ”Dan saya menafsirkan mereka sebagai orang-orang yang mengatakan mereka menginginkan perubahan,” kata Gholamzadeh pada media berbasis di Qatar, Al-Jazeera.

Ia menilai, putaran kedua ini bisa menjadi kesempatan bagi Pezeshkian memenangi pemilu Iran. Pertarungan putaran kedua dengan dua pilihan yang bertolak belakang itu diperkirakan akan menarik kelompok masyarakat yang tak memberi suara pada pemungutan suara Jumat lalu.

Di sisi lain, Pezeshkian membutuhkan lebih banyak suara untuk mengalahkan kekuatan gabungan dari kubu konservatif dan garis keras yang sekarang bersatu melawannya.

(kompas.id/ap/afp/reuters)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved